MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Peringatan Hari Lahir Pancasila jatuh pada hari Selasa,1 Juni 2021 dan ditetapkan oleh Pemerintah sebagai hari libur Nasional.
Hari Lahir Pancasila 2021 ini mengusung tema nasional Pancasila Dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh.
Hal ini, dikatakan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tulungagung, Drs. Zamrotul Fuad kepada mattanews.co dalam wawancara diruang kerjanya, Senin (31/5/2021) Pagi.
“Peringatan Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016,” kata Dia.
“Jadi begini, Founding Fathers kita sudah merumuskan dan sepakat Pancasila memiliki fungsi Dasar Negara Republik Indonesia dan sebagai Ideologi Bangsa Indonesia sudah tidak dapat dirubah lagi,” imbuh Mantan Kepala Inspektorat Kabupaten Tulungagung.
Dalam pandangan Fuad, menumbuhkan optimisme masyarakat guna mendukung dalam pembangunan Indonesia sangat penting, apalagi ditengah Pandemi masih melanda.
“Rasanya tepat sekali, Tema Pancasila Dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh. Mari kita secara bergandeng tangan membangun optimisme dan kerja produktif dengan tetap mematuhi protokoler kesehatan dengan demikian membangun Indonesia yang lebih tangguh,” paparnya.
Lebih lanjut, Fuad menjelaskan sebagai warga negara Indonesia khususnya masyarakat Tulungagung momentum Hari Lahir Pancasila hendaknya mengamalkan dalam berkehidupan sehari-hari selalu mencerminkan sesuai prinsip Pancasila.
“Sebenarnya dalam menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sangat luas dan bagaimana kita dapat mengamalkan sila Pancasila dimulai Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” terangnya.
Momentum Hari Lahir Pancasila, tutur Fuad melanjutkan memberikan pesan moral yang mana Pancasila sebagai dasar dan ideologi Bangsa Indonesia tidak dapat dirubah lagi.
“Pada intinya, Pancasila harus tetap dijaga dan pelihara dan kita amalkan didalam kehidupan sehari hari sebagai dasar dan ideologi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia harga mati,” pungkasnya.
