BERITA TERKINIHEADLINEHUKUM & KRIMINALNUSANTARA

Imigrasi Putussibau Gelar Operasi Gabungan Pengawasan WNA di Perbatasan RI-Malaysia

×

Imigrasi Putussibau Gelar Operasi Gabungan Pengawasan WNA di Perbatasan RI-Malaysia

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, KAPUAS HULU – Upaya memperkuat pengawasan terhadap aktivitas orang asing di wilayah perbatasan serta menjaga kedaulatan dan keamanan negara, Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) dari Kantor Imigrasi Kelas III TPI Putussibau menggelar kegiatan operasi gabungan bersama sejumlah instansi lintas sektoral.

Operasi gabungan ini dilaksanakan secara terkoordinasi di jalur perbatasan tidak resmi yang terletak di wilayah administratif Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (17/5/2025).

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih tiga jam, dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 11.30 WIB.

Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas III TPI Putussibau, Uray Aliandri mengatakan, tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan intensitas pengawasan terhadap potensi pelanggaran keimigrasian.

“Sekaligus mencegah aktivitas perlintasan ilegal yang berisiko mengancam stabilitas keamanan di kawasan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia,” kata Uray kepada wartawan.

Dijelesakn Uray, operasi gabungan ini melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam pengawasan dan penegakan hukum di wilayah perbatasan.

“Unsur-unsur yang turut hadir dan berperan dalam kegiatan ini antara lain adalah Kepala Desa Badau dan Kepala Desa Sebindang, Kapolsek Badau, serta unsur dari satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Yonzipur 5/ABW yang terdiri dari Pasi Ops dan Pasi Intel,” bebernya.

Selain itu, turut hadir pula perwakilan dari Badan Intelijen Negara (BIN) wilayah Kapuas Hulu, Babinsa Koramil 1206-04 Badau, serta perwakilan dari instansi teknis lainnya seperti Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Bea Cukai Badau, Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Karantina Kesehatan PLBN Badau, serta Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) wilayah Badau.

“Rangkaian kegiatan diawali dengan pengarahan awal yang disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sub Seksi Teknologi Informasi dan Intelijen Keimigrasian (Kasubsi TI Inteldakim) yang bertempat di Pasar Wisata Badau,” terangnya.

Dalam pengarahan tersebut, seluruh peserta diberikan informasi mengenai rencana rute patroli, metode pemantauan, serta prosedur penanganan apabila ditemukan adanya aktivitas mencurigakan atau pelanggaran keimigrasian.

“Usai pengarahan, tepat pada pukul 08.30 WIB, tim operasi gabungan bergerak menuju jalur perbatasan tidak resmi yang berada di area menuju Pos Tiga, salah satu titik penjagaan Pamtas yang berada di perbatasan langsung dengan wilayah Malaysia,” ujarnya.

Masih kata Uray, jalur ini berada di tengah area perkebunan kelapa sawit yang sering kali dimanfaatkan sebagai jalur alternatif atau jalur tikus oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Dalam proses penyusuran ini, tim melakukan pemantauan secara seksama terhadap setiap aktivitas yang terjadi, namun hingga akhir pemantauan tidak ditemukan adanya perlintasan ilegal maupun indikasi pelanggaran terhadap ketentuan keimigrasian,” urai Uray.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyisiran ke arah Pos Mentari, titik lain dari jalur penjagaan Pamtas yang berada dalam kawasan Desa Badau.

“Tim kembali melakukan pemantauan menyeluruh di sepanjang rute menuju lokasi tersebut dan kembali tidak menemukan adanya aktivitas lintas batas yang mencurigakan ataupun yang mengarah pada pelanggaran hukum,” tuturnya.

Sementara itu, Plh. Kasubsi Teknologi Informasi dan Intelijen Keimigrasian, Muhammad
Fahrul Rizki menyatakan guna memperoleh gambaran situasi terkini, tim juga melakukan koordinasi langsung dilapangan dengan petugas keamanan yang berjaga di pos-pos perbatasan.

“Informasi yang diperoleh dari hasil koordinasi ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi serta pertimbangan untuk strategi pengawasan ke depan,” terangnya.

Lebih lanjut, setelah penyusuran di seluruh jalur tidak resmi diselesaikan, termasuk rute yang mengarah ke Pos Mentari dan PLBN Badau, seluruh tim berkumpul kembali di Pasar Wisata Badau sekitar pukul 11.00 WIB untuk melakukan evaluasi kegiatan dan menutup rangkaian operasi gabungan hari itu.

“Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya aktivitas perlintasan ilegal maupun pelanggaran keimigrasian sepanjang jalur yang telah dipantau,” jelasnya.

Selain itu, kegiatan ini juga menunjukkan adanya sinergi yang baik antarinstansi dalam menjaga dan mengamankan wilayah perbatasan.

“Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, sejumlah langkah akan dilakukan, seperti meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat perbatasan untuk turut berperan serta dalam pengawasan dan melaporkan aktivitas mencurigakan, memperkuat koordinasi lintas sektoral secara berkala guna meningkatkan efektivitas pengawasan, serta melaksanakan patroli rutin di jalur tidak resmi guna mencegah terjadinya pelanggaran keimigrasian dan kegiatan ilegal lainnya,” ungkapnya.

Ditambahkan Fahrul, melalui pelaksanaan operasi ini, pemerintah berharap pengawasan di kawasan perbatasan, khususnya di Desa Badau, dapat dilakukan secara lebih maksimal, preventif, dan terstruktur.

“Demi mencegah berbagai potensi pelanggaran yang bisa mengganggu stabilitas keamanan nasional serta merugikan kepentingan negara,” pungkasnya.