Reporter : Edo
SULBAR, Mattanews.co – Berakhirnya fase perburuan partai koalisi pengusung di Pilkada Mamuju, semakin menemukan titik terang, menyusul keputusan KPU RI untuk melanjutkan kembali tahapan Pilkada serentak 2020.
Sebagaimana 270 daerah lainnya, kabupaten Mamuju juga tengah bersiap menyambut tahapan Pilkada yang segera dimulai bulan Juni 2020 ini.
Para kandidat bakal calon kepala daerah di ibu kota Sulawesi Barat ini, bahkan telah merampungkan konsolidasi koalisi partai pendukung. Siapa saja yang bakal maju dan partai apa saja pengusungnya?
Head to head di Pilkada Mamuju, dikatakan Direktur Logos Politika, Maenunis Amin, paling mungkin terjadi antara Sutinah Suhardi, melawan petahana Habsi-Irwan.
“Kalau dilihat dari pergerakan partai, maka hanya head to head yang kemungkinan akan terjadi,” ujar Maenunis.
“Porsi pertarungan koalisi itu antara Sutinah yang didukung banyak partai, melawan petahana yang didukung banyak kursi parlemen,” sambungnya.
Partai parlemen dan non parlemen pendukung dua kandidat yang bertarung, dipetakan direktur Logos Politika itu, dalam dua klasifikasi.
“Petahana Habsi-Irwan diusung 4 partai parlemen yaitu Nasdem 9 kursi, Hanura 4 kursi, Golkar 2 kursi dan Perindo 1 kursi dengan akumulasi 16 kursi,” ujarnya
“Sedangkan Sutinah didukung 9 partai. 2 partai non parlemen yaitu PKB dan Gelora serta 7 partai parlemen pengusung Sutinah adalah Demokrat 4 kursi, PAN 3 kursi, Gerindra 3 kursi, PKS 1 kursi, PBB 1 kursi, PPP 1 dan PDIP 1 kursi dengan akumulasi sebanyak 14 kursi,” lanjut Amin.
Kemungkinan, ujar Maenunis, tiga pasangan hanya terjadi jika Golkar dan Hanura membuat poros baru.
“Tapi Golkar sepertinya lebih memilih menjadi koalisi bersama petahana. Sehingga, ya itu tadi, hanya kemungkinan head to head yang akan terjadi.” Ujar mantan tenaga ahli gubernur tersebut.
Masih tersisa empat partai non parlemen yang masih belum menentukan resmi dukungannya yaitu Garuda, PKPI, PSI dan Berkarya.
Editor : Fly