Reporter : Mokhsen
PAPUA, Mattanews.co – Acara Silaturahmi yang di lakukan di gedung Winder Tuare dengan tujuan menghilangkan konflik yang terjadi pada 21 agustustus lalu,dapat di lakukan dengan Prosesi adat Mbaham Matta.
Terpantau media ini, terlihat ribuan masyarakat yang hadir mulai dari Karas Pulau Tiga hingga Wamosan Tanjung Besi. Terlihat juga hadir keterwakilan dari semua suku yang mendiami Negeri Mbaham Matta Zazira Onim, Sabtu (31/08/2019).
Kapolres Fakfak, AKBP Deddy Foury Millewa SH.S.IK.M.IK.dalam sambutanylnya sangat terharu serta menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah (Pemda) yang sudah menjadi fasilitator dalam kegiatan yang di laksanakan.
“Hari ini kita semua dalam Idu Idu Manina Djojo (satu rasa satu hati),” ungkap Kapolres.
Kapolres mengajak masyarakat agar bersama sama meminta kepada Tuhan yang Maha Esa untuk dapat diberikan jiwa kemanusiaan yang adil dan beradab, agar dapat menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan itu dapat terwujud.
Terkait rusuh pada 21 Agustus lalu, Kapolres memohon kepada semua agar bersama sama dalam menjaga keutuhan NKRI, serta meminta agar tidak diulangi lagi khususnya di Kabupaten Fakfak.
Sebagai contoh, Kapolres menyampaikan, Jenderal Panglima Yosodarso sudah mengorbankan dirinya di laut Aru bersama 2000 pasukannya tenggelam.
Millewa mengajak agar tidak usah lagi untuk ikut dalam menenggelamkan diri, sebab di luar sana tinggal mengisi kemerdekaan. “Masa kita yang di sini tinggal mengisi kemerdekaan saja masih harus berjuang. Mari bersama dalam kesepakatan, dimana sudah ada satu tungku tiga batu dan juga Idu Idu Manina Djojo (satu hati satu saudara),” tuturnya.
Kapolres mengungkapkan bahwa ia sampai meneteskan air mata atas samboyan satu tungkuh tiga batu dan Idu Idu Manina Djojo yang sangat luar biasa.
Kapolres juga memohon kepada leluhur jikalau diberikan izin untuk dapat menjaga kota Fakfak dan mengutuk orang-orang yang membuat porak poranda keadaan. “Saya tidak menginginkan Anak Mbaham Matta itu di beda bedakan, melainkan anak Mbaham Matta itu cukup Satu Mbaham dan cukup Satu Mham,” tutupnya.
Editor : Anang