PALEMBANG, Mattanews.co – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatera Selatan (Sumsel), turut andil dalam penyelesaian kasus pengusiran enam orang perawat Rumah Sakit (RS) Siloam Palembang, pada bulan April 2020 lalu.
Ketua PPNI Sumsel Subhan mengatakan, pihaknya langsung menindaklanjuti kasus tersebut dengan mengirim surat terbukaa ke pihak RS tempat dinas para perawat dan pemerintah daerah.
“Kita mengirim surat terbuka, salah satunya untuk menghindari (kasus serupa) itu. Perawat yang melayani Covid-19 juga harus diberikan penginapan tersendiri. Dan surat terbuka ini sudah kami layangkan sebelum kejadian itu,” katanya, Selasa (23/6/2020).
PPNI Sumsel juga melakukan investigasi ke lapangan, seperti menanyakan ke para korban, managemen rumah sakit, hingga ke pihak Rukun Tetangga (RT) tempat hunian para perawat.
Menurutnya, tujuan masyarakat awalnya memang baik, yaitu untuk meminta para tenaga kesehatan (nakes) tersebut untuk mengisolasi mandiri. Namun karena keterbatasan pengetahuan, sehingga menggunakan cara penyampaian yang kurang tepat.
“Menurut saya, itu hanya miskomunikasi saja. Kita tidak menyalahkan masyarakat. Tapi harusnya ada edukasi dari pihak terkait, tentang bagaimana sistem isolasi mandiri ke warga,” katanya.
Apalagi pihak RT mengajak warga beramai-ramai saat menyampaikannya. Jadi para nakes merasa ketakutan, apalagi mereka perempuan semua.
Namun hingga kini, tidak ada lagi kasus pengusiran yang dialami para perawat pasca insiden tersebut.
PPNI Sumsel juga terus mengimbau kepada pihak rumah sakit, untuk benar-benar memfasilitasi para nakes saat bekerja melayani pasien Corona Covid-19.