* Protes aksi oknum Polisi atas larangan jaring ikan dan kerang
MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Sekelompok nelayan datangi Polda Sumsel, lantaran protes karena dilarang mencari hasil di laut oleh oknum Polisi yang berada di Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin 2, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Kamis (6/2/2025).
Kuasa hukum para nelayan, Ruri Jumat Saef, mengatakan hendaknya anggota Propam Polda Sumsel turun tangan, karena oknum anggota polisi Polsek Sungsang diduga telah melakukan intimidasi terhadap para nelayan.
“Ya kita hari ini kesini, dalam aduan para nelayan, mereka mengaku diintimidasi dengan pelarangan dari oknum anggota kepolisian tersebut, bahwa tidak boleh lagi mencari ikan, kerang juga hasil laut di pesisir pantai tersebut,” ujar Ruri.
Larangan tersebut, lanjut Ruri, adalah lahan tersebut masuk dalam Lelang Lebak Lebung milik sudara J.
“Menurut pandangan kami, Lelang Lebak Lebung tersebut adanya di daratan bukan di tepi laut. Sedangkan kerang itu didapatkan di tepi laut,” katanya.
Dalam hal ini, kata Ruri para nelayan sudah melakukan mediasi yang diketuai Camat Banyauasin 2.
“Hasilnya salah satu anggota nelayan diminta untuk menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukan pencarian kerang disana. Artinya dari hal itu tidak terjadi kesepakatan, untuk itu kami melakukan pendampingan dan memastikan masyarakat untuk mencari kehidupan,” paparnya.
Ia menjelaskan, laporan ini dibuat ke SPKT dan Propam Polda Sumsel berkaitan dengan intimidasi yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Polsek Sungsang, yang mana menggunakan senjata lengkap.
“Memaksa nelayan untuk menandatangani surat pernyataan untuk tidak lagi mengulangi perbuatan. Menurut kami, itu adalah suatu hal yang tidak prosedural, maka kami melakukan pendampingan untuk melaporkan,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu nelayan Deni membenarkan bahwa para nelayan dilarang untuk mencari hasil laut, sedangkan mereka butuh makan.
“Intimidasi yang mereka lakukan yakni kami diancam untuk tidak lagi mengulangi yakni mengambil hasil laut kerang, apabila mengulangi akan ditangkap,” kata Deni.
Ia mengatakan atas hal tersebut para nelayan kini sangat takut untuk mencari hasil laut.
“Satu minggu ini kami merasa ketakutan, dan mencari nafkah di tempat lain,” pungkasnya.