Reporter:Yulie Afriyani
PALEMBANG, Mattanews.co-Pengiriman cargo diperkirakan turun hingga 13 persen dibanding tahun 2018 kemarin. Pasalnya, Kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU) berdampak pada penurunan produksi pengiriman cargo.
“Jika dihitung-hitung bisa mencapai 13 persen mencapai 10 ton. Barang kali ini, efek dari kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU) hampir tiga kali kenaikan dari tarif normal di tahun 2018, jadi pengiriman cargo, harus ada SMU dan wewenangnya masing-masing Airline yakni Garuda, Sriwijaya, Citilink, Air Asia mereka yang memberikan wewenang untuk tarif,” ungkap Chif of Cargo Angkasa Pura 2, Sigit Budiarto, Jum’at (24/1) di ruangannya
Namun, Pihaknya disini cuma mengambil sewa gudang atau jasa bongkar muat dan penyusunan barang sesuai yang mereka terima.
“Untuk tarif gudang, kita bernegosiasi dengan pihak Aspindo untuk mendapatkan persetujuan dari mereka sebagai pengguna jasa mengenai kenaikan tarif,” jelasnya
Disisi lain, lanjut dia, untuk SMU penurunan non trend per Januari 2019, bisa dilihat dan dibandingkan di tahun 2018 trend mencapai 8-10 persen. Karena barang kali, awal tahun belum menyusun progres yang ada tentang pekerjaan. Untuk tahun 2019 efeknya di SMU kenaikan tarif.
” Kemarin sempat ngobrol dengan pengguna jasa kebagian hampir 8-10 persen lewat darat pengiriman, karena UMKM, sudah tidak sanggup untuk kenaikan tarif yang besar,” ulasnya
Dijelaskan , untuk review yang mereka dapat berkurang dan efeknya berpengaruh pada SDM, kemungkinan akan berpengaruh pada karyawan, efeknya banyak jika SMU tarif naik.
“Saat mengobrol dengan pihak JNE, Tiki, mereka lihat akan ada pengurangan jika tidak ada penurunan tarif SMU. Ketika saya jawab tarif SMU, ada pada maskapai Armada pesawat terbang,” katanya
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk mengantisipasi, masih belum ada, saat ini sedang menyusuri untuk mencari solusi kedepan. Menunggu, apakah pihak airline nantinya bisa menurunkan harga tiket atau tidak.
” Diharapkan permasalahan ini, agar bisa kembali normal supaya kita dapat meningkatkan pelayanan,” pungkasnya.
Editor: Bang YF