BERITA TERKINIHEADLINENUSANTARAPOLITIK

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang Tegaskan N1 Wajib Internal Partai

×

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang Tegaskan N1 Wajib Internal Partai

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, KOTA MALANG – Ketua DPC PDIP Perjuangan Kota Malang, yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riyandiana Kartika usai mengikuti agenda Rapat Paripurna Penyampaian Pendapat Fraksi LKPJ Wali Kota Malang Tahun 2023 memastikan dirinya tidak akan maju dalam Pilkada Kota Malang tahun 2024 nanti, Rabu (1/5/2024).

Hal ini diungkapkan langsung oleh I Made Riyandiana Kartika, setelah mendapatkan mandat dari DPP PDI Perjuangan untuk melakukan penjaringan bakal calon Wali Kota Malang serta memetakan peta politik di Kota Malang.

I Made Riyandiana Kartika menuturkan, dirinya sudah membentuk Tim 5 yang bertugas melakukan penjaringan dan rencananya, pendaftaran bakal calon akan dimulai pada pertengahan Mei 2024.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang ini juga menyampaikan, sudah ada lima tokoh internal yang telah dibidik dalam proses penjaringan bakal calon internal partai, yaitu Dewanti Rumpoko, Krisdayanti, Sri Untari, Sri Rahayu dan Ahmad Wanedi.

Nantinya dari hasil penjaringan internal partai itu, Made memastikan, dirinya tak akan maju dalam Pilkada Kota Malang 2024 mendatang.

“Saya sudah menyatakan tidak maju di Pilkada. Tapi saya bertanggungjawab untuk memenangkan Pilkada nanti,” ungkap Made.

Selain itu, Made menyampaikan, dirinya memiliki target besar di Pilkada Kota Malang.

Dirinya menargetkan, harus ada tokoh internal PDI Perjuangan yang menjadi Wali Kota Malang.

“Wajib PDI Perjuangan Kota Malang kursi N1, untuk N2 dari koalisi saja. Setelah ini kami akan lihat partai-partai lain yang lakukan penjaringan. Kan hanya kita yang bisa usung sendiri,” ujar Made, pada Selasa (30/4/2024).

Meskipun secara matematis PDI Perjuangan kota Malang bisa mengusung Calon sendiri tanpa koalisi, namun dengan komposisi sembilan parpol yang ada di dewan dengan 45 kursi yang ada, peluang koalisi dengan beberapa partai lain sangat mungkin terjadi dalam Pilkada mendatang.

“Bisa dipastikan 45 kursi dewan dari sembilan parpol. Jadi kami realistis untuk koalisi, di kursi pimpinan saja sangat berhimpitan PDIP 9, PKB 8, PKS dan lainnya, ini smua jadi satu kesatuan,” pungkasnya.