MATTANEWS.CO, KOTA MALANG – Cabang Olahraga (Cabor) Kickboxing Kota Malang telah mempersiapkan atletnya pada event Porprov IX Jawa Timur untuk mengukir prestasi yang digelar setiap 2 tahun sekali tersebut.
Meskipun ditengah kondisi dan situasi yang sulit akibat dana yang belum turun dari pemerintah, namun tetap optimis untuk mencapai target empat medali emas untuk mengharumkan Kota Malang pada Porprov IX Jatim.
Ketua Kickboxing Kota Malang, Darsono mengatakan bahwa tetap optimis dengan target empat medali emas dengan kelas ring sport tiga emas dan kelas tatami sport satu emas.
“Kami tetap optimis dengan capaian target empat medali emas di kelas ring sport tiga emas dan kelas tatami satu emas pada Porprov IX Jawa Timur,” tegasnya, Selasa (13/5/2025).
Rencananya Kickboxing Kota Malang akan menurunkan 16 kelas dengan menerjunkan 17 atlet yang terdiri dari 10 putra dan 7 putri.
“Untuk saat ini tim mengalami hambatan karena dua atlet mengalami cedera dan tidak bisa diganti sesuai regulasi Porprov. Kami masih akan menggelar rapat untuk memutuskan langkah selanjutnya terhadap atlet yang cedera,” ungkapnya.
Terkait strategi khusus, Darsono akan memastikan semua persiapan yang diberikan pelatih sudah bersifat spesifik dan sesuai dengan kekuatan lawan masing-masing.
“Pemetaan kekuatan lawan kini makin merata karena banyak wajah baru. Di nomor jurus, Surabaya dan Sidoarjo cukup kuat. Di nomor Tatami atau sparring, Sidoarjo, Kediri, dan Surabaya cukup tangguh. Sementara di nomor Ring, kekuatan banyak datang dari Madiun, Ngawi dan Blitar,” jelasnya.
Akan tetapi dibalik persiapan teknis, Darsono juga tidak menampik adanya tantangan non-teknis berupa lambatnya realisasi anggaran dari Disporapar dan KONI Kota Malang. Mengingat banyak kebutuhan mendesak seperti perlengkapan dan vitamin harus ditutupi menggunakan dana pribadi.
“Kami masih terus dihubungi soal pengadaan barang, termasuk soal vitamin yang seharusnya sudah tersedia. Sampai hari ini pun, anggaran belum juga cair,” terang Darsono.
Menurutnya, minimnya komunikasi antara Cabor, Disporapar, dan KONI Kota Malang juga turut memperumit keadaan.
“Dulu cukup Cabor dan KONI, sekarang kita harus koordinasi dengan tiga pihak. Ini membuat pelatih terpecah fokus, bahkan ada yang harus ikut turun tangan mengurus administrasi,” imbuhnya.
Kendati demikian, Darsono memastikan bahwa semangat tim tetap terjaga. Kondisi fisik dan mental para atlet dinyatakan dalam kondisi siap tempur. Darsono mengingatkan para atlet untuk tetap fokus dan tidak tergoda dengan hal-hal di luar pertandingan.
“Saya tegaskan ke atlet, jangan pikirkan bonus dulu. Fokus kita adalah tampil maksimal dan merebut emas untuk Kota Malang,” pungkasnya.