Reporter : Adi
PALEMBANG, Mattanews.co – Kisah pilu kembali mendatangi hati Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, belum usai kisah warganya yang bernama Sutinah yang berjuang sendiri menghidupi dirinya, kini Wawako kembali mendengar kisah kakek Lani, yang hidup di gubuk reot diatas tumpukan sampah.
Setelah mensosialisasikan sosial distancing bagi pedagang Pasar Lemabang Palembang, Fitri yang mendengar kisah kakek Lani pun langsung meluncur ke kediamannya di Lorong Terusan Laut Kelurahan 14 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) I Palembang. Minggu (3/5/2020) pagi.
“Kita langsung cek, setelah mendapat informasi ini,” kata Fitri.
Fitri, yang ingin melihat langsung kondisi kakek Lani ini, harus ektra keras untuk tiba di gubuk reot kakek tersebut. Memasuki jalan sempit yang dihimpit dua bangunan rumah, memiringkan badannya untuk bisa menembus lorong sempit itu.
“Kenapa baru dilaporkan sekarang kondisi seperti ini, kasihan sekali di gubuk diatas tumpukan sampah dan sendirian seperti ini,” katanya.
Kakek Lani yang kini berusia senja hanya bisa duduk, dan sesekali terbaring lemah di tempat tidurnya. Badannya yang sudah menua sulit untuk digerakan dan hanya bisa berharap bantuan dari orang lain.
Meski diketahui memiliki dua orang anak, nyatanya tidak satupun yang mau tinggal dengannya.
“Saya minta mulai dari RT, Lurah hingga ke camat benar-benar mendata warganya,” tegas Fitri.
Melihat kondisi yang tidak memungkinkan bagi Kakek Lani, Fitri meminta agar kakek Lani untuk mendapat perawatan kesehatan dari pihak RSUD Bari Palembang.
“Kita gotong royong membawa kakek Lani ini untuk keluar dari rumahnya, dengan kondisi jalan yang sangat sempit untuk dirawat di RSUD Bari Palembang, untuk di cek kesehatannya, dan selanjutnya akan dibawa ke panti jompo,“ ungkapnya.(ril)
Editor : fly