BERITA TERKINIHEADLINENUSANTARAPEMERINTAHAN

Kunjungan Meningkat, TPA Supit Urang Jadi Obyek Wisata Edukasi

×

Kunjungan Meningkat, TPA Supit Urang Jadi Obyek Wisata Edukasi

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, KOTA MALANG – Banyaknya kunjungan ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Supit Urang dalam rentang waktu 2023 hingga 2024, menjadikan tempat yang berlokasi di Jalan Rawisari Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang ini menjadi sebuah wisata edukasi, Rabu (6/11/2024).

TPA Supit Urang menjadi tujuan kunjungan serta edukasi dari beberapa instansi pemerintah luar Kota dan juga perguruan tinggi maupun tingkat SMA, SMP dan Sekolah Dasar (SD).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota, Noer Rahman Wijaya mengungkapkan, pihaknya telah menerima kunjungan dari Pemerintah Kabupaten Bogor di TPA Supit Urang beberapa hari yang lalu.

“Hampir setiap hari kami menerima permohonan kunjungan ke TPA Supit Urang yang diajukan oleh instansi dari luar kota, swasta, perguruan tinggi, sekolah-sekolah dari tingkat atas hingga bawah (SD). Artinya, TPA Supit Urang rang bukanlah sebuah tempat yang identik dengan gunungan sampah tetapi memberikan nilai edukasi. Maka, kami menyebut wisata edukasi,” tuturnya.

Orang nomor satu di Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang ini menjelaskan, TPA Supit Urang yang memiliki luas 34 hektar mempunyai beberapa fasilitas.

Diantaranya instalasi pemilihan yang memiliki kapasitas 35 produksi, dimana di tempat ini memungkinkan adanya pemilahan sampah yang efisien untuk daur ulang.

“Ada pula, instalasi komposting dengan kapasitas 15 ton per hari. Nantinya, hasil produksi kompos ini kami jual dengan harga Rp 600 per kilogram, sehingga dapat menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah dan akan kami masukkan ke Perda PDRD (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)” jelas Rahman.

Lebih lanjut, diriny menjelaskan fasilitas lain yang ada di TPA Supit Urang rang yakni pengolahan lindi dengan kapasitas 300 m³ per hari yang berfungsi untuk meminimalkan dampak lingkungan.

“Disamping itu, ada jembatan timbang yang berada di dekat pintu masuk. Jadi, truk sampah yang sudah ber stiker khusus sebelum membuang sampah ke TPA Supit Urang harus melewati jembatan timbang untuk ditimbang jumlah sampah yang diangkut sehingga melalui jembatan timbang ini dapat diketahui jumlah sampah yang masuk ke TPA secara real time,” ujar Rahman.

Masih kata Rahman, akses jalan ke TPA Supit Urang sudah bagus yang merupakan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) melalui program ERIC-SWM (Emission Reduction in Cities-Solid Waste Management) dari Pemerintah Jerman.

“Melalui program ERiC ini pengelolaan sampah di TPA Supit Urang rang yang semula menerapkan open dumping diubah menjadi sanitary landfill,” ucapnya.

Menurutnya, jika saat ini Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang sedang melakukan penataan kawasan TPA Supit Urang rang yang memiliki beberapa tujuan dan sasaran yakni mewujudkan TPA yang tertata dan terintegrasi. Meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah mulai dari pengangkutan, pemrosesan hingga pembuangan akhir secara efisien dan berkelanjutan.

“Di sisi lain juga untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan sekitar TPA Supit Urang dalam jangka waktu panjang. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan pengembangan dengan harapan dapat membuka lapangan kerja baru dan mendorong aktivitas ekonomi di sekitar kawasan,” tandasnya.