MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG Kapolres AKBP Eko Hartanto, S.I.K., M.H., meminta kepada seluruh stakeholder yang ada di Tulungagung menjalin sinergitas sekaligus berkolaborasi dengan baik dalam penanganan kasus-kasus terhadap perempuan dan anak.
Perwira asli kelahiran Juwana Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengatakan Satuan Tugas Pelayanan Perempuan dan Anak memiliki peranan dalam melaksanakan sosialisasi secara bersama-sama di institusi Pendidikan baik dengan guru pendidik, murid maupun orang tua wali murid.
Hal ini dikatakan usai secara resmi melaunching Satgas PPA bertempat di lantai 2 Ruang Arya Sarja Racana Kepolisian Resor Tulungagung, Senin (25/7/2022).
“Satgas PPA akan melakukan sosialisasi secara masif sekaligus mengajak masyarakat untuk bersama-sama dalam menentang terjadinya aksi pencabulan atau kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ucap AKBP Eko Hartanto.
“Untuk sosialisasi kita lakukan melalui media baik cetak, elektronik, maupun online,” imbuhnya.
AKBP Eko Hartanto menambahkan dalam mengantisipasi terjadinya aksi pencabulan maupun kekerasan yang dilakukan yang memanfaatkan isu Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA) bisa memicu konflik sosial atau gejolak di masyarakat, peranan Satgas PPA sangat dibutuhkan.
Disamping itu, implementasi dalam menjalankannya Satgas PPA akan memberdayakan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) beserta Tiga Pilar Desa setempat untuk secara rutin melaksanakan pengawasan dan sosialisasi kepada institusi pendidikan termasuk di tempat para santri mengaji.
“Kita akan buat hotline khusus untuk menampung segala bentuk aduan terkait kasus pencabulan terhadap perempuan dan anak khususnya di wilayah Tulungagung. Dengan demikian, agar bisa segera bisa ditangani lebih cepat,” tambah Perwira Alumnus Akpol 2002 itu.
“Kita buka hotline aduannya, bisa hubungi call center 0812 9080 2002 bagi masyarakat yang mengetahui maupun merasa menjadi korban pencabulan atau kekerasan tersebut,” sambungnya.
Lebih lanjut Eko Hartanto menjelaskan dalam penanganan nanti Satgas PPA memiliki peranan dalam menyiapkan healing sebagai upaya menghilangkan trauma pada korban dan membuka pelayanan konsultasi psikis terhadap orang korban tersebut.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri, maka pentingnya sinergitas dan koordinasi stakeholder terkait seperti Pemerintah kabupaten Tulungagung agar dibuatkan satu tempat khusus seperti Safety House atau Trauma Healing Center,” terangnya.
“Kita minta seluruh stakeholder terkait bisa jalin sinergitas dan kolaborasi dalam penanganan kasus-kasus terhadap perempuan dan anak,” imbuhnya.
“Pada intinya, satgas tersebut bekerja guna memberikan sosialisasi, pemahaman, maupun edukasi pada masyarakat yang belum paham terhadap pencabulan atau kekerasan pada perempuan dan anak di Tulungagung,” tukasnya.
Launching Satgas PPA dihadiri Kapolres AKBP Eko Hartanto bersama Pejabat Utama Polres Tulungagung. Selain itu turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung Rahadi Puspita Bintara, S.E., M.Si., Kepala Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tulungagung Drs. Suparni, M.M., dari Kemenag, LPA, LBH Kartini, Peksos Kemensos RI, Puspaga Konseling bertempat di ruang Arya Sarja Racana Polres Tulungagung.
