“Saya rasa Popon punya data ini dan sudah dilempar ke media. Yang kedua adalah tidak ada itu rentang 40 persen. Dimana 60 persen di 3 lembaga survey yang diklaim Habsi-Irwan itu hanya isapan jempol,” katanya.
Maenunis mengaku bersedia untuk berdebat secara terbuka dengan pihak Habsi-Irwan, terkait hasil survey yang berbeda.
Menurutnya, penyajian data dan kesimpulan lembaga-lembaga survey yang berbeda itu dimaklumi. Namun tergantung instrumen dan metodologi yang digunakan.
“Kita bisa bedah itu dalam forum resmi yang terbuka. Silahkan kubu Habsi-Irwan buat undangan, disitu kita bisa debat adu data sampai tuntas,” tantang Jubir Sutinah ini.
Diungkapkannya, substansi jawabannya bukan pada survey, tapi klaim Habsi-Irwan saat apel akbar yang dinilainya menyesatkan.
“Pesan kita sesungguhnya sangat jelas kepada Habsi-Irwan atas klaim 60 persen di 3 lembaga yang digunakannya. Janganlah terbiasa memberikan informasi menyesatkan sebab sangat tidak etis figur yang masih berstatus Bupati dan Wakil Bupati melakukan pembohongan publik,” ujar Maenunis.