Reporter : Rachmat Sutjipto
OGAN KOMERING ILIR, Mattanews.co – Kisah cinta sesama sejenis antara IN (30) dan SN (30) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) berakhir tragis.
Perseteruan kedua perempuan berlatar belakang cemburu tersebut, melebar hingga memicu ketersinggungan antara kedua belah pihak keluarga masing-masing.
Kedua keluarga pasangan sejenis ini, sempat melakukan upaya mediasi yang dilakukan pemerintah desa di Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang Kabupaten OKI Sumsel.
Pertemuan antara kedua keluarga digelar di Masjid Nurul Iman Desa Sungai Ceper tersebut, berubah menjadi insiden berdarah, pada hari Senin (23/11/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.
Suara tembakan di seputaran masjid tersebut, memecah suasana di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
TI, ayah IN menembakkan senjata api rakitan (senpira) ke arah kepala KD (34), ayah kandung SN. Tembakan jarak dekat tersebut, membuat korban langsung meninggal dunia di tempat.
Kepala Desa Sungai Ceper Kaharno mengungkapkan, peristiwa tersebut berawal dari pertengkaran karena IN tidak terima jika SN menudingnya telah berbuat mesum dengan seorang pria.
“Setelah kejadian, IN mendatangi rumah saya dan menceritakan ada yang telah dialaminya. Mereka meminta bantuan untuk menyelesaikan persoalan tersebut, sebelum persoalan tersebut akan dibawa ke ranah hukum,” ucapnya, Selasa (24/11/2020).
Meski permintaan tersebut baru dapat dilakukan keesokan harinya, namun upaya mediasi tersebut hampir menempuh jalur hukum. Setelah melalui proses yang alot dari pihak keluarga, akhirnya mediasi disepakati dilaksanakan di masjid setempat.
Perseteruan kecil sempat terjadi, karena lokasi yang diusulkan dari masing-masing pihak tidak disepakati. Masjid yang berada di Dusun II dianggap netral oleh kedua belah pihak, sehingga dipilih menjadi lokasi mediasi.
“Walaupun sudah terjadi kesepakatan dari mediasi sebelumnya, namun untuk ke sekian kali, kekisruhan kembali terjadi,” ungkapnya.
Menurutnya, terbatasnya kehadiran dari pihak yang bersengketa ternyata memicu ketersinggungan tersendiri, terutama dari pihak TI.
Seraya keluar dari masjid, pelaku TI menuding mediasi berjalan sia-sia tanpa keseriusan dari keluarga I.
Saat lagi emosi, TI bertemu dengan Kodir yang sedang menelepon keluarganya di luar masjid. Korban awalnya menghubungi keluarganya, untuk hadir ke lokasi mediasi sesuai dengan keinginan TI sendiri.
“Waktu balik dari rumah, tanpa sengaja TI bertemu Kodir. Mungkin karena tak kuasa menahan emosi, TI menembak kepala Kodir,” katanya.
Diakuinya, suara tembakan tersebut membuat warga di dalam masjid berhamburan keluar, untuk melihat apa yang telah terjadi. Sesaat setelah menghabisi nyawa Kodir, pelaku langsung melarikan diri.
Kapolres OKI AKBP Alamsyah Pelupessy melalui Kasubbag Humas Polres OKI AKP Iryansyah membenarkan, insiden penembakan yang dilatarbelakangi persoalan kecemburuan pasangan sesama jenis ini, meruncing menjadi masalah ketersinggungan,
Dia mengatakan, saat mediasi akan berlangsung, pelaku TI merasa tersinggung karena kehadiran pihak seberang hanya 3 orang.
“Saat pelaku TI keluar dari masjid dan sempat pulang ke rumahnya. Tidak lama itu, pelaku kembali lagi ke masjid sambil memaki-maki pihak keluarga korban. Dia mengatakan ‘kamu tidak menghargai keluarga kami namanya, karena datang cuma sedikit‘. Itu katanya,” ungkapnya.
Penembakan sendiri dilakukan pelaku, tepat di depan masjid sebanyak satu kali di bagian samping kepala.
“Korban langsung meninggal dunia di tempat. Pelaku lari dan sempat menembak lagi sebanyak satu kali ke udara,” ucapnya.
Editor : Nefri