“Salah satu hikmah utama adalah kita membangun peradaban baru, peradaban yang belum ada dan dimiliki oleh masyarakat sebelumnya. Saya yakin, majelis agama dan FKUB sangat berperan untuk membentuk peradaban baru ini,” kata Menag.
Menag menyampaikan salah satu peran majelis agama dan FKUB yang cukup menonjol adalah membangun solidaritas umat di tengah pandemi. “Selama pandemi ini, selain kita lebih bersungguh-sungguh menjaga kesehatan, kita juga menjadi lebih peduli dengan sesama. Ini saya ingat sebuah Hadis nabi, Rasulullah bersabda, bukan lah umatku yang tidur dengan tenang sementara tetangganya kelaparan,” kata Menag.
Menurut Menag, hal ini tentunya tidak terlepas dari peran majelis agama dan FKUB yang terus mengimbau agar umat saling peduli dalam menghadapi pandemi ini. Dengan modal ini, Menag yakin peradaban baru yang muncul paska pandemi nanti adalah peradaban yang lebih baik di mana masyarakat lebih sehat dan peduli dengan sesama.
Contoh lainnya dalam menyongsong peradaban baru, menurut Menag, adalah perubahan pola peribadatan yang dilakukan umat beragama. Menag menyebutkan, Kementerian Agama telah memberikan panduan umum tata cara peribadatan sebagai payung bagi semua agama. Sementara majelis-majelis beragama berperan untuk mengeluarkan panduan serta aturan yang bersifat lebih khusus.