Reporter: Yulie
PALEMBANG.Mattanews.co – Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi Mengelar jumpa pers terkait persoalan transportasi di Sumsel, persoalan Pelabuhan Tanjung Api-api (TAA), LRT dan larangan angkutan batu bara melintasi jalan umum di hotel Santika Sabtu (24/11).
Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kinerja transportasi di Sumsel mengalami peningkatan, dari diskusi tadi bersama seluruh pihak terkait, ada tiga hal yang disoroti. Pertama soal Pelabuhan TAA, kedua mempercepat kapasitas LRT dan ketiga mengenai harapan masyarakat agar angkutan batubara tidak melintasi jalan umum.
“Berkiatan dengan Pelabuhan TAA kita melihat kapasitas di pelabuhan TAA belum maksimal, padahal ada potensi angkutan barang dari Palembang ke Bangka dan Belitung. Kami mengkoordinasi agar fungsi pelabuham dibuat dua jenis. Yakni penumpang ditambah angkutan barang atau roro dari TAA ke Babel. Saya minta waktu dua minggu dengan Dishub Sumsel, Dirjen Laut, Dirjen Darat untuk berkoordinasi, ” ujarnya.
Lanjut Budi,persoalan adalah LRT. Pihaknya butuh LRT saat Asian Games agar dioperasikan. Namun sampai saat ini masih melakukan kontruksi di beberapa tempat. Kecepatan, jarak waktu, kapasitas belum maksimal. “Harusnya waktu tempuh dari Bandara ke Jakabaring 42 menit. Waktu operasi harusnya dari jam 5 subuh hingga jam 10 malam,” katanya
Budi Karya Sumadi juga menyampaikan, bahwa pihaknya sudah melanjutkan ke Dishub untuk melihat fider maksimal mengurangi kompetisi sejajar dengan LRT. Fider fider itu tegak lurus dengan fungsi LRT karena ini jadi angkutan jangkar utama dari bandara sampai ke Jakabaring.
” Saya minta waktu dua minggu, Dishub, INKA, Waskita, dan KAI untuk menyelesaikan masalah tersebut.Ada 6 parameter untuk meningkatkan okupansi LRT yakni highway, kecepatan, jarak tempuh, titik berhenti, fider dan kompetisi dengan angkutan lain,” tegasnya.
Selain itu, Menhub menyoroti terkait pembatasan angkutan batubara di jalan umum, masalah kecelakaan, kecepatan dari Muara Enim ke Palembang bisa 3 jam. “uang untuk memperbaiki jalan itu banyak sekali. Pemerintah sudah memberikan uang banyak untuk perbaikan jalan akibat angkutan batubara. Kita lakukan perbaikan, masing masing pihak harus menerima keputusan tersebut, dengan memaksimalkan kereta api”,tutupnya.
Editor:Bang YF