Paul Fincen Mayor: Perseman Manokwari Harus Dihidupkan Kembali

Foto Paul Fincen Mayor Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay

MATTANEWS.CO,FAKFAK – Perseman Manokwari adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Manokwari,  Papua Barat. Julukan klub ini adalah Hino Cofu. Sebelumnya, ketika berlaga pada Divisi Utama Perserikatan 1986, Perseman dijuluki Mutiara Hitam dari Timur.

Dan julukan Mutiara Hitam itu sudah dipakai Persipura, Arena/Stadion dengan sebutan Stadion Manokwari dengan nama lengkap Persatuan Sepak bola Manokwari (Perseman).

Tokoh Masyarakat Adat Papua dan juga Penggemar Berat Sepak bola di Tanah Papua, Paul Finsen Mayor, mengungkapkan bahwa, merasa perlu untuk kembali diaktifkan klub favorit masyarakat Papua Barat itu, olehnya itu dirinya mewakili semua orang diatas Tanah Papua ini, dan juga mewakili seluruh masyarakat Papua pecinta Olahraga sepak bola di Manokwari untuk menyampaikan pokok pokok pikiran, Sabtu,(22/5/2021).

“Bahwa kami mengharapkan kepada dan membutuhkan dukungan, serta kebijakan pemerintah daerah kabupaten Manokwari, agar dapat menghidupkan kembali Perseman Manokwari seperti jaman keemasan di era 1970-1990an,” ungkapnya.

“Dimana jaman itu, Perseman Manokwari menembus Liga Nasional Bersama Persipura Jayapura mewakili Tanah Papua di saat itu,” sambungnya.

Lebih lanjut dikatakannya, Perseman Manokwari juga melahirkan Pesepakbola terbaiknya yang turut serta mengharumkan nama Bangsa Indonesia dengan masuk ke Timnas Indonesia dan berhasil di beberapa Laga Internasional.

“Roh itu harus dikembalikan, Kepada Bapak Bupati Kabupaten Manokwari yang kami kasihi dan banggakan, sebagai Mantan Ketua KNPI Provinsi Papua Barat, Bapak Bupati juga pasti punya keinginan yang sama untuk menghidupkan Kembali Perseman Manokwari dan mengembalikan Masa Kejayaannya seperti era tahun 1970 – 1990-an,” harapannya.

Untuk itu, atas nama masyarakat Papua pecinta olahraga sepak bola di Manokwari dan juga Tanah Papua, dirinya sangat mengharapkan agar secepatnya Bapak Bupati Kabupaten Manokwari mengundang Management Perseman Manokwari dan juga pihaknya, agar bisa bekerja sama untuk membawa Perseman Manokwari kembali ke pentas sepak bola Indonesia maupun dunia.

Foto: istimewa

Untuk diketahui, Perseman Manokwari pernah berhasil meraih peringkat keempat dalam kejuaraan Piala Acub Zainal 1974, meski hanya menempati posisi ke empat dalam kejuaraan itu, tim kebanggaan masyarakat Manokwari, Papua Barat itu menyumbang dua pemain berbakat ke Persipura Jayapura, yaitu Johanes Auri dan Marthen Jopari yang sama-sama pemain belakang.

Pilihan Pembaca :  Kadis Perpustakaan Hadiri Pelantikan PD IPI Sumsel

“Johanes Auri dan Marthen Jopari adalah pemain bek kiri dan bek kanan Perseman Manokwari yang dipanggil untuk Persipura Jayapura,” katanya.

Selanjutnya, pada 1976, Auri, Jopari, dan Edi Sabenan (yang berasal dari Persimer Merauke) ikut memperkuat Persipura Jayapura dalam kejuaraan Piala Soeharto 1976, Johanes Auri boleh dibilang salah satu pemain jebolan Perseman Manokwari yang paling gemilang, Pada 1977, Auri terpilih untuk memperkuat tim sepak bola PON Irian Jaya 1977, dan berhasil meraih medali perak.

Selain itu, Auri juga memperkuat Persipura mewakili Indonesia ke kejuaraan King’s Cup 1997 di Bangkok, Thailand serta turnamen perdamaian di Saigon, (sekarang Ho Chi Minh City) Vietnam.

Dengan prestasi pria kelahiran Manokwari, 30 Oktober 1954 itu terus meningkat, sehingga pelatih tim nasional Indonesia asal Belanda, Wiel Corever merekrutnya untuk memperkuat tim nasional melakoni babak Pra Olimpiade. Sejak saat itu, Auri selalu menjadi langganan tim nasional.

Setelah memunculkan sejumlah pemain tangguh era 1970-an seperti Johanes Auri, Marten Jopari, Marthen Burwos dan Marthinus Kapisa, pada era 1980-an Perseman Manokwari kembali memunculkan pesepak bola andal. Sebut saja nama-nama seperti Adolf Kabo, Wellem Mara, Kapten Perseman Yunias Muray, Piet Hein Suabey, Yohanes Kambuaya, Mundus Waney, Aris Kapissa dan Woof bersaudara, Yulius, Markus dan Mathias. Mengikuti jejak Johanes Auri, Adolf Kabo dan Yonas Sawor (juga pernah memperkuat Persis Sorong) menjadi pemain Perseman yang terpilih untuk memperkuat tim nasional Indonesia dibawah pelatih Sinyo Aliandu dan Bartje Matulapelwa.

Selama memperkuat tim nasional, mereka meraih medali emas di Sea Games 1987, dan berhasil masuk babak semi final Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan.

Pos terkait