BERITA TERKINI

Pelancong Ngabuburit Vs Pemudik yang Curi Start

×

Pelancong Ngabuburit Vs Pemudik yang Curi Start

Sebarkan artikel ini
Taman Raflesia
Taman Raflesia

MATTANEWS.CO, CIAMIS – Entah sudah berapa lama Asep (48) pria yang memakai motor skuter matic, dengan nomor polisi dari Ibu Kota Jakarta, tak lagi ke Alun-Alun Ciamis. Mungkin 10 tahun atau lebih, hampir lupa ia mengira-ngira. Terakhir mengunjungi alun-alun selagi bersama keluarga, dan baru sekarang ia bisa mengunjunginya lagi.

Tujuan perjalanan Asep untuk pulang ke Kampung halamannya di Daerah Kecamatan Rajadesa. Alun-alun Ciamis dirasakan ia seperti ada magnet yang menarik dirinya untuk berhenti sejenak, sekadar menikmati suasana dan mengabadikan foto dengan beberapa jepretan selfi.

Lokasinya yang strategis berada di Ciamis kota dan fasilitas hiburan yang menyenangkan, serta tak luput jajanan kuliner yang enak dan murah meriah menjadi alasan alun-alun ini digemari warga Ciamis dan juga pendatang dari luar kota, termasuk Asep yang si anak rantau yang merindukan kampung halaman.

Nampak di motor Asep di tengah-tengah motor dan di belakang jok dipenuhi oleh beberapa barang bawaan yang dikemas dengan kardus dan diikat kencang dengan tali tambang. Mungkin itu bisa berupa bingkisan atau oleh-oleh dari kota untuk sanak saudaranya di kampung.

Asep pulang kampung lantaran sehabis lebaran puterinya yang paling besar akan melangsungkan pernikahan. Ia sengaja pulang kampung lebih awal, karena ia khawatir apabila sudah mendekati lebaran, akan sulit untuk mudik ke kampung.

“Hati sudah rindu ke kampung halaman, dan aku khawatir kalau nanti malah susah pulang. Ini juga nekat pake motor sebisanya saya pulang,” kata Asep saat bincang dengan mattanews.co Rabu (28/4/2021). di Taman Alun-alun Ciamis.

Sementara melihat para pedagang kaki lima dan asongan sangat antusias ketika menjelang sore hari. Optimisme mereka kian meningkat tatkala gelombang ratusan manusia para pelancong yang sedang ngabuburit mulai memarkir kendaraannya di parkiran.

Alun-alun Ciamis memang salah satu tujuan para pelancong. Apalagi, saat bulan ramadhan orang yang datang bukan hanya dari Ciamis, dari kuar kota pun bergantian berdatangan.

Ramai dan sesak nampak jelas terlihat di sekitar Bilboard Alun-alun Ciamis. Rupanya para pedagang jajanan kuliner tersentral di sana.

Sementara pemerintah Kabupaten Ciamis mulai merencanakan dan memperketat bahwa ada larangan untuk mudik. Akses atau jalan utama sampai jalan tikus nantinya akan diperketat.

Jika dilihat dari sisi kesiapannya, prinsip sedia payung sebelum hujan belumlah sepenuhnya terlaksanakan. Posko-posko Covid-19 belum sepenuhnya dmanfaatkan secara maksimal. Terlihat dari yang yang bertugas untuk berjaganya pun tidak ada.

Melihat update data perkembangan covid-19 di Ciamis, angka positive memang cenderung menurun. Namun jumlah kematian karena covid justru makin hari kian meningkat.

Prima Pibadi sebagai pengamat menilai larangan mudik yang dikeluarkan oleh Pemkab Ciamis patut dihargai, karena itu bagian dari upaya menekan jumlah kasus covid-19.

“Meskipun banyak muncul pihak yang keberatan, akan tetapi ada baiknya kalau Pemkab Ciamis juga melakukan upaya yang kongkrit, mengingat angka kematian covid-19 cukup tinggi,” terang Prima saat diwawancara mattanews.co.

Presentase kasus kematian karena covid-19 di Ciamis, melebihi kasus di Jabar bahkan Nasional. Angka kematian covid 19 Nasional 2,7% Jabar 1,3% Ciamis 4,1%. Meski sekarang lagi gencar vaksinasi, kata dia, tetapi dalam hal pencegahan jangan menjadi longgar apalagi sekarang lagi bulan ramadhan ini banyak menimbulkan kerumunan massa.