MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan dinilai perlu untuk mengurangi dampak bencana alam dan perubahan iklim dalam rencana pembangunan jangka panjang daerah atau RPJPD hingga tahun 2045.
Pasalnya, berdasarkan kajian International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF), hampir sepertiga dari pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan (Sumsel) disumbang oleh sektor berbasis lahan, baik itu perkebunan, pertanian hingga pertambangan.
Andre Eka Dinata mengatakan sektor ekonomi yang berbasis lahan tersebut memang memiliki efek berganda yang kuat.
“Namun demikian, sektor itu memiliki keterbatasan salah satunya fungsi lingkungan Sumsel yang mulai terdegradasi (menurun), ini perlu diwaspadai,” katanya saat acara focuss group discussion (FGD) evaluasi RPJPD Sumsel 2005–2025, Senin (7/11/2022).
Ade menilai berkurangnya fungsi lingkungan akibat aktivitas ekonomi berbasis lahan memiliki andil cukup tinggi terhadap bencana alam.
Menurutnya, pembangunan yang berbasis lahan bisa dilanjutkan baik lewat intensifikasi maupun ekstensifikasi.