MATTANEWS.CO, KOTA MALANG – Hutan Kota Malabar butuh pembenahan dan sentuhan agar estetika hutan kota yang berpusat ditengah jantung Kota Malang ini tidak berkesan sangat monoton, selain itu guna mempercantik hutan kota Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang akan menambah fasilitas taman bermain serta menambah sejumlah fasilitas umum lainya.
Hal ini mendapat perhatian serius dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Noer Rahman Wijaya mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan kordinasi terkait hutan kota Malabar. Ia mengungkapkan bahwa hutan kota Malabar perlu banyak sekali pembenahan di beberapa aspek dan tentunya akan mempercantik hutan kota malabar.
“Ke depan akan digunakan sebagai sarana prasarana fasilitas umum sesuai perencanaannya, jadi kayak jembatan kaca. Tapi biayanya cukup besar sekali, sekitar 9 sampai 10 miliar,” ungkapnya, Sabtu (1/6/3024).
Menurutnya, jika hal ini dapat terwujud maka konsep ini yang pertama di Jawa Timur, khususnya di Kota Malang. Selain itu juga ada wacana penambahan jembatan kaca yang melingkar disepanjang hutan kota Malabar, sehingga nantinya akan ada semacam edukasi serta menikmati fasilitas bagi pengunjung.
“Rencananya, jembatan kaca akan ada di hutan kota malabar akan ada edukasi kepada pengunjung, menyusuri hutan kota malabar bukan dari bawah tapi dari atas. Tapi ini masih konsep perencanaan, karena ini sangat besar sekali,” terang Noer Rahman
Rahman menambahkan bahwa jika dilihat sepintas, hutan kota Malabar memang seperti tidak terawat dan terlihat seperti hutan belantara. Namun, jika bicara konsep hutan kota dan didukung dengan fasilitas yang menunjang, maka masyarakat akan bisa merasakan dampaknya, tentunya hal itu didukung oleh peran serta masyarakat baik itu kebersihannya maupun fasilitasnya.
Disamping itu, beberapa pohon di hutan kota Malabar secara karakteristik dan variannya sangat bagus sekali. Kepadatan antar pohon yang mendukung inilah yang membuat tim penilai Piala Adipura diraih Kota Malang.
“Beberapa saran dari akademisi itu sebenarnya hasil jatuhnya daun-daunnya tidak boleh dibersihkan. Jadi itu akan membuat tingkat kesuburan pada hutan itu sendiri dan bisa mendukung varian yang ada di sekitarnya,” tukas Rahman.














