[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]
Reporter : Mateus Tekege
MATTANEWS.CO, DEIYAI PAPUA – Pembuatan perahu di hutan berantara demi mencukupi kebutuhan Natal dalam keluarga, sering dilakukan para pria di kawasan gunung di Obaikitu Deiyai Papua.
Aktivitas ini merupakan salah satu cara meraih rezeki, untuk mencukupi kebutuhan utama keluarga.
Terutama menyambut Natal, yang disebut hari kedatangan Sang Bayi Natal ‘Tuhan Yesus Kristus’.
Patrisius Bobii, warga Deiyai mengatakan, sebagai suami, mau tidak mau harus kerja keras untuk mencari uang.
Terutama demi mencukupi kebutuhan primer dan sekunder, dalam kehidupan keluarga.
Apalagi jika menyambut Natal dan pesta adat atau disebut Yuwoo di kampungnya.
“Sebagai kepala keluarga, harus persiapan matang pada saat hari-hari besar,” ucapnya, Rabu (30/12/2020).
Ditanya apa tantangan pada saat pembuatan perahu?
Menurutnya, mereka sebagai penyemar membuat perahu harus menahan lapar, haus, menahan gigitan nyamuk.
“Setelah usai pembuatan perahu, pemilik perahu harus mengundang para pemuda di sekitaran rumah,” ucapnya.
Mereka diminta membawa keluar perahu, yang dibuat di hutan belantara ke danau.
Kemudian mulai menjual kepada nelayang, dengan harganya seusai ukuran perahu.
Editor : Belgium
