Perlahan Tapi Pasti, “BISA” Bangkitkan Gairah Wisata di Blitar saat New Normal

Reporter: Robby

BLITAR, Mattanews.co – Saat pandemi seperti sekarang ini, belum semua tempat wisata di Kabupaten Blitar dapat dibuka untuk kunjungan wisatawan.

Ada persyaratan bagi pengelola agar tidak menjadi pusat penyebaran virus corona covid-19.

Ada tujuh lokasi tempat wisata yang baru diizinkan buka oleh Pemerintah Kabupaten Blitar, yakni Negeri Dongeng, Taman Sakura, Kampung Cokelat, Pantai Serang, Pantai Tambakrejo, Serahkencong, dan Blitar Park. Untuk lokasi lainnya masih menyusul untuk dapat dibuka untuk kunjungan wisatawan.

Bupati Blitar, Drs H Rijanto, MM saat Sosialisasi Wisata Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) bersama Kementerian Pariwisata dana Ekonomi Kreatif Indonesia di Pantai Tambakrejo, Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto.

Bupati menyebut, bahwa ada beberapa syarat yang harus dilakukan untuk membuka kembali tempat wisata di Kabupaten Blitar.

Persyaratan ini meliputi pemeriksaan kesehatan di lokasi masuk, ketersediaan alat cuci tangan di lokasi wisata, penerapan protokol kesehatan, memakai masker, dan ada penjaga yang selalu mengawasi wisatawan yang tidak menerapkan protokol kesehatan covid-19.

“Perlahan tapi pasti, dengan penerapan protokol kesehatan wisata di Kabupaten Blitar mulai bangkit setelah pandemi,” ungkap Rijanto.

“Tentu ini akan diikuti oleh ekonomi kreatif lainnya,” sambungnya usai acara Sosialisasi Wisata BISA di Pantai Tambakrejo, Sabtu (22/08/2020).

Dibukanya kembali pariwisata diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Blitar yang sempat turun.

Bahkan semua sektor PAD di Kabupaten Blitar turun, terutama UMKM.

Untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Kabupaten Blitar khususnya di lokasi wisata di wilayah Blitar selatan, infrastruktur menjadi kendala.

Untuk itu, pada tahun depan, Pemkab Blitar berjanji akan membangun jalan di Blitar selatan.

“Jalan mulai Dawuhan sampai Tambakrejo harus diperbaiki agar mendongkrak wisatawan yang datang ke Pantai Tambakrejo,” tegas Rijanto.

Selain infrastruktur, masyarakat yang dapat menerapkan “BISA” juga menjadi faktor penentu jumlah wisatawan. Bahkan, apabila lokasi wisata bersih dan aman tidak hanya wisatawan dari Blitar, namun juga dari luar daerah, bahkan luar negeri datang berwisata di Kabupaten Blitar.

Bisa merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia yang memberikan stimulus agar tempat wisata menerapkan “BISA”.

Program ini merupakan kerjasama Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Komisi X DPR RI.

Ada seratus undangan dari orang-orang yang terlibat di wisata di Pantai Tambakrejo mendapatkan bantuan berupa alat kebersihan.

Alat-alat ini berupa alat cuci tangan, ember penampungan air, mesin pemotong rumput, cangkul, sapu dan lainnya.

“Alat-alat ini nanti akan kami tinggal untuk diberikan pada warga yang terlibat dalam pengelolaan wisata di Pantai Tambakrejo,” ungkap Betsy Dian Astri Analis Kebajikan Ahli Muda Sub Koordinator Wisata Minat Khusus Alam II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

“BISA” bertujuan untuk merevitalisasi tempat wisata dengan cara mengajak warga sekitar untuk bersih-bersih lokasi wisata.

Revitalisasi bumi bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai langkah untuk mewujudkan sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan khususnya di Kabupaten Blitar.

Besty Dian menegaskan, kegiatan ini dilakukan bertepatan dengan momentum pariwisata yang tengah terpuruk akibat pandemi covid-19.

“Banyak tempat wisata yang tutup, pelaku wisata yang terdampak, inilah saat untuk disentuh, untuk memperbaiki destinasi wisata,” pungkasnya.(adv)

Editor: Fly

Bagikan :

Pos terkait