Novri juga menyayangkan pernyataan tersebut dapat menimbulkan perpecahan di kalangan alumni.
“Pernyataan ini membuat kami sebagai alumni merasa tidak dihargai. Seolah-olah kami hanya dianggap sebagai alat politik,” ungkapnya.
“SDM alumni Teknik Sipil Unbara tidak kalah dengan alumni dari perguruan tinggi negeri lainnya. Namun, mengapa pernyataan semacam ini baru muncul saat menjelang Pilkada?,” tanya Novri.
Novri berharap agar pernyataan-pernyataan yang berbau politis dalam konteks Pilkada tidak merendahkan martabat institusi pendidikan seperti Unbara.
“Kami ingin agar pembangunan di OKU benar-benar melibatkan seluruh potensi daerah, termasuk sumber daya manusia yang kompeten,” pungkasnya.