Bersama dengan Rumah Maggot, Pertamina juga memberikan bantuan berupa indukan ayam untuk diternakan. Program ini juga melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning di Bukit Besar, untuk mendukung keberlanjutan program dan memastikan pengolahan sampah dimanfaatkan sebagai pakan alami untuk budidaya ternak. Rumah Maggot juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat dan pelajar, tentang pentingnya pengelolaan limbah.
Ketua Kelompok Sahabat Farm, Didik Sugianto, mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi dukungan Pertamina dalam mengimplementasikan Rumah Maggot. “Dan memang telah memberikan manfaat besar bagi pengelolaan sampah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
IT Manager Pangkal Balam, Hadi Tama Waskito, menyampaikan program ini diharapkan mampu menciptakan dampak jangka panjang yang signifikan terhadap kualitas lingkungan dan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat Pangkalpinang.
“Pendekatan ini adalah bentuk komitmen kami terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan mendirikan Rumah Maggot pertama di Pangkalpinang, Pertamina berharap dapat mendorong budaya pengelolaan sampah yang lebih produktif dan ramah lingkungan,” ujarnya.