MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) melalui Integrated Terminal (IT) Palembang terus memperkuat komitmen pemberdayaan masyarakat di Desa Pulau Semambu, Kabupaten Ogan Ilir, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa pengelolaan air bersih dan teknologi pertanian terbarukan. Program ini menjadi solusi atas kekeringan tahunan yang selama ini menghambat produktivitas pertanian dan menurunkan pendapatan keluarga petani.
Desa Pulau Semambu merupakan kawasan agraris yang bergantung pada pertanian sayur dan hortikultura. Dalam beberapa tahun terakhir, ketidakpastian musim membuat debit air sumur warga turun lebih dari 70 persen pada puncak kemarau, sehingga sebagian lahan berhenti berproduksi.
Salah satu petani, Sungkono, merasakan langsung perubahan setelah hadirnya program pemberdayaan ini.
“Kalau kemarau, kami biasanya berhenti bertani karena tidak ada air. Terpaksa kami bekerja serabutan seperti menjadi kuli agar tetap ada pemasukan. Sekarang, air sudah tidak lagi menjadi kendala. Tanaman lebih terjaga dan hasil panen ikut meningkat,” ujar Sungkono.
Teknologi SWIS 2.0 (Spider Web Irrigation System) menjadi pilar utama program ini. Sistem tersebut memanfaatkan energi surya dan tekanan gravitasi untuk menyalurkan air bersih secara stabil tanpa beban listrik besar. Jaringannya menjangkau hingga 2 hektar lahan melalui pipa dan water sprinkler sehingga irigasi lebih merata.
Selain membantu pertanian, SWIS 2.0 juga dilengkapi filter air yang memungkinkan warga memanfaatkan air untuk kebutuhan harian seperti mencuci dan mandi. Program ini turut meningkatkan kapasitas petani melalui penyediaan sarana pertanian organik serta pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida hayati.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Pulau Semambu, Purnadi, menyebutkan bahwa panen kini meningkat hingga tiga kali lipat.
“Dengan panen yang lebih sering dan biaya listrik yang turun, kesejahteraan warga ikut terangkat. Kami berharap program ini terus diperluas,” kata Purnadi.
Saat ini program memberi manfaat bagi 130 petani, dan mencakup 13 hektar lahan secara tidak langsung. Produktivitas meningkat dari 3–4 kilogram per bulan menjadi 10–12 kilogram per bulan, dengan frekuensi panen naik menjadi 20–24 kali per tahun. Panel surya juga memberikan penghematan listrik sekitar Rp16 juta per tahun.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menjelaskan bahwa program TJSL ini dirancang berdasarkan kebutuhan paling mendasar masyarakat.
“Program TJSL perusahaan hadir memberikan solusi atas tantangan produktivitas di desa, sekaligus mendorong masyarakat agar lebih peka dan adaptif terhadap perkembangan teknologi,” tutur Rusminto.
Program TJSL Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Pemanfaatan energi surya dan praktik pertanian rendah emisi diharapkan memberi harapan baru bagi petani untuk bekerja lebih efisien, meningkatkan kesejahteraan, dan lebih siap menghadapi perubahan iklim.(*)














