“Proses yang tidak mudah saat pandemi ini patut dihargai karena kendala jaringan pun sering dihadapi pada saat pelatihan daring. Semangat belajar cdan berbagi terus digalakkan oleh LSP dan PBG ini, dalam beberapa kali webinar yang diadakan pendaftar seringkali melebihi kuota yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa guru-guru di Muba adalah gambaran pembelajar sepanjang hayat yang selalu ingin belajar,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan proses belajar sangat penting untuk terus ditularkan karena melalui literasi dapat menghadirkan generasi yang unggul, cerda dan berkarakter.
“Terimakasih untuk semua pejuang literasi Kabupaten Muba, kita patut berbangga terhadap pencapaian ini, semangat belajar dan berbagi perlu kita jaga sehingga Muba dapat terus menjadi Kabupaten yang literasinya maju karena penduduknya suka membaca,” tandasnya.
Head of Program PSF Juliana mengatakan perkembangan literasi di Indonesia pada saat ini masih dikatakan rendah. Hal tersebut tertulis dalam hasil kajian dari Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2019 yang menunjukkan bahwa dalam kemampuan membaca bangsa Indonesia menempati urutan ke 72 dari 77 negara di dunia.