AIM sapaan akrab Bupati Polman itu juga menyampaikan, pengembangan transmigrasi di Tutar juga sebagai komitmen menjadikan Tutar sebagai lumbung komoditi perkebunan, seperti sayur- sayuran dan menjadi penyangga Ibu Kota Negara Nusantara kedepan serta mewujudkan zero kemiskinan 2024 di Polman.
Sebab Itu, Ia pun berharap kolaborasi antara kabupaten dan provinsi dan pusat terus terjalin guna membenahi infrastruktur di Tutar.
“Banyak hasil bumi kita yang tidak bisa terjual karena akses tidak bagus. Lebih banyak ongkos sehingga hasil kebun mereka hanya menjadi konsumsi masyarakat disini,” ungkapnya.
Dia pun mengaku, di tahap awal penempatan transmigran di UPT Ratte belum terkomunikasikan dengan baik, sehingga tidak dipungkiri beberapa transmigran meninggalkan daerah penempatan mereka karena tidak sesuai.
“Yang dikirim kesini itu petani sawah sementara yang dibutuhkan di Tutar ini petani kebun,”bebernya.
Untuk itu penempatan transmigran kali ini ia membangun komunikasi dengan pusat guna memastikan transmigran yang dikirim sesuai dengan kebutuhan daerah penempatan.