[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]
MATTANEWS.CO,KARAWANG – Maraknya pemberitaan di media sosial (medsos) terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Baghdadi saat gelaran pengajian manaqib, menuai banyak pro kontra.
Akhirnya, pihak ponpes yang berada di Rengasdengklok Kabupaten Karawang Jawa Barat (Jabar) tersebut, menggelar konfrensi pers terkait dugaan pelanggaran Pembatasan Pelaksaan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Humas Ponpes Al-Baghdadi Gus Iqbal Jamalulail mengatakan, jika Ponpes Al-Baghdadi memang rutin setiap malam Minggu menggelar pengajian.
“Tapi kami selalu menerapkan prokes kepada jemaah di malam tersebut,” ujar Gus Iqbal, dalam konferensi pers di Ponpes Al Baghdadi, Senin (25/1/2021).
Terkait penerapan prokes di dalam pengajian setiap minggunya, pihaknya sudah terbiasa menerapkan prokes Covid-19. Mulai jemaah turun kendaraan hingga mengingatkan soal pemakaian masker.
Para penitia jaga dan jemaah juga diarahkan untuk mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan, serta juga mengecek suhu tubuh menggunakan thermometer.
“Bukan hanya menerapkan 3 M saja untuk prokesnya. Bahkan kita, 6 M. M yang tiganya yaitu, Memperbanyak dzikir, Memperbanyak doa, dan Meningkatkan iman dan taqwa,” ucapnya di Karawang.
Terkait jarak pun, pihaknya mengatur jarak 1,5 meter. Dan juga karpetnya untuk para jemaah disediakan khusus dari pihak panitia.
Dia meyakinkan, jika pengajian rutin tersebut tetap akan menerapkan prokes. Terlebih langkah tersebut menjadi bagian ikhtiar dalam membantu pemerintah.
“Ini sebagai bagian dari ikhtiar membantu pemerintah dalam mengetuk pintu langit dengan zikir, dengan doa, dengan tingkatkan iman dan taqwa. Agar pandemi Covid-19 ini tidak berkepanjangan dan segera berakhir,” katanya.
Terkait foto- foto yang saat ini banyak beredar di medsos, Gus Iqbal menuturkan mungkin saja itu foto-foto lama yang diunggah kembali. Jika difoto dari belakang, lanjutnya, memang terlihat ramai dan padat oleh jemaah. Sehingga terkesan berkerumun.
“Namun jika di foto dari atas panggung, nampak jemaah rapi barisan shaf-nya dan tidak nampak berkerumun,” kata pengurus ponpes di Karawang ini.














