MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Kepala Kepolisian Resor Tulungagung Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Hartanto, S.I.K., M.H., mengungkapkan permasalahan dimasyarakat terkait balap liar dan perjudian dengan melakukan penindakan secara tegas.
Meski demikian, kata Mantan Kapolres Lhokseumawe Polda Aceh pihaknya dalam melakukan penindakan secara persuasif bukan serta merta dilakukan represif.
Hal ini dikatakan Eko seusai menggelar Komunikasi Anda dengan Polisi (Kandani) dialog Kamtibmas Polres Tulungagung bersama masyarakat bertempat di kantor Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung, Jum’at (23/9/2022) Pagi.
“Program Kandani di wilayah hukum Kecamatan Ngantru ini tempat keempat, komunikasi polisi bersama masyarakat,” kata AKBP Eko Hartanto didampingi Wakil Bupati Tulungagung H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., dan Dandim 0807 Letkol Czi Nooris Agus Rinanto, S.I.P., dihadapan awak media.
Eko menambahkan Kandani merupakan program dari Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Dr. Nico Afinta, S.I.K., S.H., M.H.
Namun demikian, kata Eko pihaknya mengupayakan program Kandani itu bukan sekedar komunikasi Kapolres bersama masyarakat saja, tapi secara meluas bisa bersama Pemerintah kabupaten maupun jajaran Forkopimda.
“Tidak hanya komunitas dengan Kapolres saja tapi secara luas bisa melakukan komunikasi dengan jajaran Forkopimda terkait permasalahan yang terjadi disekitar masyarakat,” tambahnya.
Pada sesi tanya jawab program Kandani, masyarakat menyoroti permasalahan balap liar dan perjudian yang terjadi di wilayah hukum Kecamatan Ngantru.
Menanggapi pertanyaan itu, lebih lanjut Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto menjawab secara lugas dan tegas.
“Terima kasih atas informasinya, saya akan dalami adanya balap liar maupun perjudian di wilayah Ngantru,” terangnya.
“Kita akan bentuk tim khusus bersama Polsek Ngantru atas aduan dari masyarakat itu,” imbuhnya.
“Meski demikian, kita akan lakukan penyelidikan sebab bukan serta merta melakukan pembubaran dan pengejaran terhadap adik-adik yang melakukan balap liar itu,” kata Alumnus Akpol 2002 itu.
Lebih dalam Perwira asli kelahiran Juwana Kabupaten Pati, Jawa Tengah memaparkan dalam menanggapi permasalahan itu pihaknya harus memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap mereka yang melakukan balap liar.
“Kita lihat dulu adik-adik melakukan itu sekedar eksistensi atau ada unsur perjudian dalam balap liar, maka kita akan dalami,” paparnya.
“Maka, adanya komunikasi dan dialog bersama masyarakat ini kita ikut libatkan dari Forkompinda dan Pemkab Tulungagung agar dengan duduk bersama bisa mencarikan solusi terbaik,” sambungnya.
Pada intinya, kata Eko dalam forum komunikasi bersama masyarakat dalam penanganan penyakit masyarakat tidak hanya menangani di hilir saja, namun demikian, pihaknya harus mengetahui penyebab di hulu seperti apa.
“Kita hanya tangani di hilir saja, sedangkan upaya represif itu gampang, apakah dengan upaya represif itu masyarakat sudah diberikan edukasi tidak akan melakukan hal itu lagi , adakah jaminan itu ? Kalau tidak ada jaminannya maka kita cari penyebabnya di hulu sehingga terjadi masalah itu,” pungkasnya.
