MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Pemerintah kabupaten Tulungagung sementara waktu akan menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) per Sabtu (12/2/2022).
Hal ini, disampaikan Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M., usai mengikuti pemaparan evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Wilayah Jawa-Bali oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin melalui video conference.
“Jadi begini, pembelajaran tatap muka untuk jenjang TK hingga SMP saya instruksikan sementara waktu dihentikan selama 5 kali 24 jam, berlaku mulai Sabtu (12/2),” kata Bupati Maryoto didampingi Wakil Bupati H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bongso, Jum’at (11/2/2022) Pagi.
Bupati Maryoto menambahkan, berdasarkan Surat Edaran Mendikbudristek Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Dalam surat edaran tersebut sudah diatur untuk satuan pendidikan yang berada di daerah dengan PPKM level 2.
“Iya benar, pengaturan penghentian sementara PTM itu mengacu ketentuan SKB Empat Menteri. Dengan demikian, harus ditata sehingga mengantisipasi persebaran Covid-19 gelombang ketiga menyebar lebih luas,” tambahnya.
“Hal ini sangat penting sebagai upaya melakukan pengawasan dan memberikan pembinaan dan diplin protokoler kesehatan itu menjadi prioritas utama,” imbuhnya.
Lebih lanjut Maryoto menjelaskan, sementara waktu akan menghentikan PTM untuk jenjang pendidikan tingkat TK hingga SMP mulai Sabtu (12/2/2022).
Hal ini sebagai upaya pihak Pemkab Tulungagung dalam penanganan dan pencegahan persebaran Covid-19 gelombang ketiga yaitu varian Omicron.
“Iya benar, selama 5 hari kedepan akan diberhentikan untuk PTM dan pembelajaran melalui sistem daring kembali,” terangnya.
“Namun demikian, kita berlakukan sementara, sembari melakukan percobaan, dan melihat perkembangan angka yang terkonfirmasi Covid-19 meningkat atau menurun di Tulungagung,” sambungnya.
“Sedangkan untuk jenjang pendidikan SMA sudah lock down dan dilakukan sistem pembelajaran secara daring,” Maryoto menambahkan.
Bupati Maryoto menghimbau kepada masyarakat kepada masyarakat agar tidak cemas, panik dalam menghadapi gelombang ketiga Omicron. Dan sesuai data yang ada memang untuk lansia terutama yang komorbid agar lebih waspada.
Bersama jajaran satuan gugus tugas kabupaten kita lakukan koordinasi lebih intensif dalam mengupayakan bilamana angka terkonfirmasi mengalami lonjakan.
“Kita sudah siapkan untuk tempat tidur, obat-obatan, dan paling penting masyarakat harus disiplin protokoler kesehatan itu nomor satu,” ujar Maryoto diamini Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto, S.H., S.I.K., M.H.