MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG- Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur menggelar aksi Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024 di depan pintu masuk kantor Bupati setempat, Kamis (21/11/2024).
Aksi itu dipicu, kata Koordinator lapangan HMI Taufiqurrahman, ia menuding lantaran para ASN di lingkungan Pemkab Tulungagung menjelang Pilkada Serentak 2024 sudah tidak netral lagi lebih condong ke salah satu pasangan calon (Paslon) tertentu.
“Menurut kami jelang Pilkada serentak 2024 ini, kami mencium aroma nuansa sudah tidak netral para ASN di lingkungan Pemkab Tulungagung,” ucap dia dihadapan awak media seusai gelar aksi itu.
“Maaf, untuk data dugaan ASN tidak netral itu sudah ada tapi tidak kami sebutkan,” imbuhnya.
Dia menambahkan dalam isi tuntutan aksi ia meminta sekaligus mengimbau kepada Penjabat (Pj) Bupati Tulungagung serta para ASN di lingkungan Pemkab agar bersikap netral di Pilkada Serentak 2024.
“Kami menuntut Pj Bupati bersama jajaran OPD, ASN, TNI, POLRI agar bersikap netral dalam Pilkada Tulungagung tahun 2024,” tambahnya.
“Menuntut menghentikan jual beli jabatan jelang Pilkada Tulungagung tahun 2024. Dan, terakhir menujtut aparat penegak hukum (APH) memberantas korupsi yang ditunggangi untuk kepentingan politik,” sambungnya.
Tempat sama, Asisten 1 Setda
Kabupaten Tulungagung Agus Prijanto Utomo mengatakan bahwasanya Pj Bupati belum bisa hadir karena masih ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
“Kehadiran kawan-kawan mahasiswa HMI ini kami sambut dengan baik. Tadi sudah kami sampaikan bahwa Bapak Pj Bupati Tulungagung tidak bisa hadir menemui karena masih ada kegiatan,” katanya.
“Kami sangat apresiasi massa HMI dalam gelar aksi berjalan tertib tetap ciptakan situasi aman dan kondusif menjelang Pilkada Tulungagung,” imbuhnya.
“Tuntutan dari mahasiswa ini akan kami sampaikan kepada Bapak Pj Bupati,” katanya menambahkan.
Pantauan media ini, aksi puluhan mahasiswa HMI sempat diwarnai dengan aksi bakar ban bekas, meskipun nampak kecewa karena tidak ditemui Pj Bupati Tulungagung akhirnya meninggalkan lokasi unjuk rasa setelah Asisten 1 Setda
Kabupaten Tulungagung Agus Prijanto Utomo menemui massa sekaligus menandatangani surat pernyataan diatas materai.
