MATTANEWS,CO.PALEMBANG – Sulitnya mendapatkan gelar profesor menjadi tantangan tersendiri bagi pihak Universitas, salah satunya Universitas Sriwijaya (Unsri).
Menurut Rektor Unsri Prof Dr Anies Saggaf, kesulitan itu karena saat ini untuk mendapatkan gelar Profesor harus membuat journal setaraf Nasional.
“Kendala dalam meraih gelar Profesor sendiri terletak pada pembuatan journal,” jelasnya, usai kegiatan Pengukuhan guru besar Unsri Prof Dr Yuanita Windusari, SSi MSi sebagai guru besar pada fakultas kesehatan masyarakat dan Prof Dr Ir Dinar Dwi Anugerah Putranto MSPJ sebagai guru besar fakultas teknik di Fakultas Hukum Unsri, Rabu (17/2/2021).
Anies mengatakan di Unsri saat ini ada sebanyak 60 guru besar yang aktif. Sedangkan untuk dosen bergelar doktor ada sebanyak 400an.
Ia mengaku dengan segala upaya untuk mendorong para doktor agar bisa menjadi profesor. Tapi tentu saja dibutuhkan kemampuan yang tinggi dalam menggapai itu semua. Sebab saat ini perebutan gelar Profesor sudah skala Nasional.
“Saat ini hampir 4 ribu perguruan tinggi berebut untuk mendapatkan gelar Profesor. Tentu saja harus lulus kualitas tulisan dan riset Nasional,” jelas dia.
Saat ini sendiri Unsri sudah membuat
85 journal. Tapi kembali lagi antrian dan zona pengambilan gelar Profesor masih menjadi kendala.
Untuk Prof Dr Ir Dinar Dwi Anugerah Putranto MSPJ untuk mendapatkan gelar ini, membutuhkan waktu sekitar empat tahun lebih. Sedangkan untuk Prof Dr Yuanita Windusari SSi MSi memerlukan waktu dua tahun untuk mendapatkan gelar ini, setelah journal yang dibuatnya diujikan.
“Proses dan kesulitan dalam meraih gelar guru besar semakin berat. Tapi saya secara pribadi terus mendukung semua dosen yang akan mengambil gelar tersebut,” tegasnya.
Sementara itu Prof Dr Yuanita Windusari SSi MSi mengatakan, journal yang ia buat terkait dengan kesehatan. Terutama menyangkut masalah gizi. Sebab sejauh ini masih banyak penyakit disebabkan terkena stanting atau gizi buruk.
“Semua isi dari journal yang saya buat bisa diimplementasi baik oleh masyarakat maupun akademisi. Bisa menjadi rujukan dalam permasalahan yang timbul belakang ini,” ungkapnya.














