PALEMBANG, Mattanews.co – Untuk menekan angka penularan Corona Covid-19 ke para tenaga kesehatan (nakes) dan menghindari ketakutan para warga akan kesehatan nakes, managemen Rumah Sakit (RS) Siloam Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) rutin menggelar tes kesehatan.
Direktur Utama (Dirut) RS Siloam Palembang Bona menuturkan, untuk lebih cepat memutus rantai penularan Corona Covid-19 di lingkungan kerja, para nakes diwajibkan mengikuti rapid test dan swab test secara berkala.
“Untuk para nakes khusus pelayanan pasien Corona Covid-19 di RS Siloam Palembang, wajib mengikuti swab test setiap dua minggu sekali. Sedangkan nakes dan karyawan lainnya yang tidak melayani pasien Covid-19, rutin mengikuti rapid test setiap 10 hari secara berkala,” katanya, Senin (22/6/2020).
Total para nakes di RS Siloam Palembang ada sekitar 400 orang. Dimana, hanya sekitar 30 orang saja, yang diamanahkan untuk melayani pasien Corona Covid-19 yang dirawat di RS Siloam Palembang Sumsel.
Untuk nakes di RS Siloam Palembang yang sempat tertular Corona Covid-19, saat ini sudah dinyatakan sembuh.
“Ada yang terinfeksi Corona Covid-19, tapi semuanya sudah sembuh,” ucapnya.
Di RS Siloam Palembang sendiri, lanjutnya, tidak semua nakes yang merawat pasien Corona Covid-19.
Namun untuk para nakes yang khusus merawat pasien Corona Covid-19 di RS Siloam Palembang, Bona sudah menjamin semuanya sudah dilengkapi fasilitas yang memadai.
“Kita sudah menjamin kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD), swab secara berkala dan tempat tinggal. Kita benar-benar memfasilitasi. Itu sudah menjadi komitmen kami untuk merawat pasien Covid-19. Terutama APD, itu yang paling lengkap,” katanya.
Per hari Senin ini, ada total 39 orang pasien positif Corona Covid-19 yang dirawat di RS Siloam Palembang.
Dimana, sebanyak 36 orang pasien yang menjalani rawat inap di ruang isolasi. Sedangkan 3 orang pasien lainnya, diinapkan di ruang ICU karena membutuhkan ventilator.
Sebagai second line rumah sakit rujukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumsel, RS Siloam Palembang langsung bergerak cepat dalam memfasilitasi para tenaga medis.
“Kita bangun darurat ruang khusus pasien Covid-19 selama 2 minggu. Ruangannya terpisah dari ruangan pasien non Covid-19,” ujarnya.
Pembangunan ruangan khusus untuk pasien Corona Covid-19 dipisah, agar tidak ada potensi penyebaran virus ini. Terutama akses keluar masuk dan tata udaranya terpisah.