MATTANEWS.CO, SERGAI – Sungai Besitang di Kabupaten Langkat menjadi saksi bisu bagi Juliadi alias Ego (33) warga Dusun 1 Desa Gempolan Kecamatan Sei Bamban kabupaten Serdang Bedagai.
Ia nyaris tewas usai dianiaya lalu dibuang ke sungai itu oleh komplotan Bandar Narkotika, yang ada di Desa Pon Kecamatan Sei Bamban beberapa waktu lalu.
“Saya dituding mereka (komplotan Bandar Narkoba.red) kalau saya sebagai kaki tangan kibus (Polisi.red),” ucapnya Ego saat ditemui di kediamannya. Kamis (2/3/2023).
Dijelaskan Ego peristiwa yang hampir merenggut nyawa itu terjadi berawal pada Jumat (24/2/2023) sore sekitar pukul 18.00 WIB lalu. Saat itu ia dijemput oleh seseorang yang dikenalnya berinisial AD alias D dari rumahnya, dengan alasan minta tolong belikan Shabu-shabu ke tempat I alias P yang disebut-sebut sebagai bandar narkoba, di Dusun 1 Gerdu Desa Pon kecamatan Sei Bamban.
Sesampainya di sana, lanjut Ego, ia langsung dipukuli oleh 15 orang hingga membuatnya tak berdaya.
“lebih dari lima belas orang termasuk I alias P langsung memukuli ku dengan kayu dan batu hingga aku tidak berdaya,” ucapnya lagi.
“Untunglah waktu itu ada mamak-mamak yang minta untuk berhenti mukuli aku. Kalau nggak kurasa udah mati aku,” tambahnya.
Tak sampai disitu kata Ego, kemudian beberapa pelaku atas perintah I alias P mengikat tangannya. Dengan menggunakan tali timba dan kemudian memasukan korban ke dalam mobil.
Sekitar pukul 20.00 WIB, sambung Ego, dirinya dibawa ke salah satu tambak udang di Desa Sei Naga Lawan Kecamatan Perbaungan, yang letaknya tidak jauh dari lokasi Wisata Pantai Kelang.
“Sampai sana aku sudah ditunggu oleh MS sama tiga anak buahnya dan langsung dipukuli lagi.
Tak sampai disitu terang Ego, selain dipukuli sekitar satu jam secara bergantian oleh kelompok MS, harta bendanya berupa HP Android dan uang sebesar Rp. 2.800.000 juga diambil.
“Habis itu tali timba yang diikatkan oleh orang I alias P tadi diganti dengan borgol jempol dan borgol tangan. Kaki ku diikat, mulut sama mataku dilakban. Sambil ngomong anak ini harus dimatikan, kalau nggak jadi masalah nanti sama kita,” kata Ego menirukan ucapan MS.
Sekitar pukul 24.00 WIB, Ego kemudian dibawa oleh komplotan MS, yang belakangan diketahui ke sungai selamatĀ di Daerah Besitang Kabupaten Langkat. Namun menurut Ego, sepuluh menit sebelum sampai ditempat pembuangan, borgol yang mengikat kedua tangannya berhasil dia lepaskan.
“Tapi aku pura-pura masih terborgol aja. Biar orang itu mengira aku nggak selamat,” Jelas Ego di rumahnya.
Sekitar pukul 05.00 subuh pada hari Sabtu nya, korban dilemparkan oleh pelaku ke dalam sungai. Namun pada saat dilemparkan, korban berhasil membuka mata dan mulutnya yang di lakban, dan kemudian berenang hingga ke tepi sungai.
“Sekitar sepuluh menit orang itu pigi(pergi.red), aku pun naik ke atas minta pertolongan warga sekitar,” ucap Ego.
Korban Ego kemudian diantar oleh warga ke Polsek Besitang, dan selanjutnya Polsek Besitang membawanya ke Polres Langkat.
“Sekitar jam tiga sore aku diantar orang Polres Langkat ke Polres Sergai,” kata Ego mengakhiri.
Sementara itu istri Ego, Semi Yanti Boru Situmorang meminta kepada Polres Sergai agar segera menangkap semua pelaku yang telah menganiaya suaminya.
“Kami takut pak, kalau orang itu nggak ditangkap, nyawa kami jadi terancam,” kata Semi Yanti Boru Situmorang dengan wajah sedih.
Kapolres Sergai AKBP Ali Machfud ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya sudah berhasil mengamankan dua orang dari beberapa pelaku dan mengejar pelaku lainnya.
“Dua orang sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Dan untuk I alias P sudah kami jadikan DPO,” tutupnya AKBP Ali Machfud.