MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Salah satu wisata yang ada di Desa Buntaran, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur terkesan terbengkalai.
Obyek wisata yang berdiri diatas lapangan milik Desa Buntaran terkesan terbengkalai, akibatnya digunakan oleh masyarakat menjadi tempat diduga sebagai ajang mesum.
Hal itu dibenarkan oleh satu warga Desa Buntaran, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung yang enggan disebutkan namanya mengatakan pasca tidak beroperasional wisata Asia Eropa Park sering digunakan oleh kawula muda sebagai ajang tempat mesum.
“Iya benar mas (Wartawan.red) bahwa wisata Asia Eropa Park ini kalau malam hari ini didatangi anak-anak dengan membawa pasangan masuk ke dalam area wisata,” ucap warga itu, Selasa (17/10/2023).
Dia menambahkan ia mengaku awal berdirinya wisata Asia Eropa Park ini memang pernah diajak rapat.
Saat rapat itu, sambung dia, sebenarnya banyak warga tidak setuju akan dibangunnya wisata tersebut berdiri di atas lahan yang sebelumnya merupakan lapangan milik Desa Buntaran.
“Ternyata yang akan dibangun wisata itu disewa oleh Yayasan Madrasah Ibtidaiyah, dan banyak tidak setuju saat itu karena dibangun di lapangan Desa,” tambahnya.
“Seingat saya saat itu disewa selama 15 tahun tapi nilai sewanya saya lupa pokok jutaan begitu kok,” imbuhnya.
“Wisata itu oleh pengelola memasang harga tanda masuk Rp. 15. 000.-, sedangkan tiket langganan Rp. 100.000,- untuk 25 kali masuk. Sedangkan untuk parkir motor Rp. 3.000,-, dan parkir mobil Rp. 5.000,-” katanya menambahkan.
Lebih lanjut dia menambahkan wisata ini diharapkan bisa ramai pengunjung. Namun demikian seiring waktu, akhirnya saat liburan sekolah sebelum Agustus 2023 tutup sudah tidak beroperasional lagi.
Akibat tutup itu, jelas dia, akhirnya digunakan oleh kalangan anak-anak muda sebagai tempat untuk berpacaran.
“Wisata ini tutup, bahkan saya mendengar wisata ini sengaja ada yang merusak mungkin dari awal berdirinya saja banyak yang tidak setuju,” terangnya.
“Malam hari lokasi wisata ini gelap kurang penerangan akhirnya digunakan ajang tempat orang berpacaran bahkan diduga sebagai tempat mesum,” imbuhnya.
“Sampai anak buah saya saat itu bawa senter mengintip aktivitas anak-anak saat malam hari dengan pasangan silih berganti memasuki area wisata itu. Bahkan, cerita anak buah saya itu pernah melihat ada tikar, tisu-tisu bekas berserakan,” tandasnya.
Menanggapi lokasi wisata yang terkesan terbengkalai ini, media ini mencoba melakukan konfirmasi ke pihak Kepala Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan, namun demikian hingga berita ini dirilis pesan tertulis melalui aplikasi WhatsApp tidak ada jawaban sama sekali dan saat ditelepon berulang-ulang kali juga tidak ada respon sama sekali.














