Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKINIHUKUM & KRIMINAL

Satreskrim Polrestabes Masih Kumpulkan Data Pengeroyokan Pedagang Bakso

×

Satreskrim Polrestabes Masih Kumpulkan Data Pengeroyokan Pedagang Bakso

Sebarkan artikel ini

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]

Reporter : Selfy

* Terkait Rombongan Preman Menghancurkan Gerobak Bakso Pedagang, Hanya Pasal Uang Rp 5 Ribu

MATTANEWS.CO, PALEMBANG Satuan Reskrim Unit Pidana Umum Polrestabes Palembang masih terus mengumpulkan bukti dan keterangan saksi yang mengetahui saat kejadian pengeroyokan di bawah Jembatan Ampera pada Selasa (12/1/2021) sekira pukul 16.10 WIB, hingga menyebabkan korban Ridho Satria (23) mengalami robek dikepala, Kamis (14/1/2021).

“Anggota kita masih dilapangan untuk mengumpulkan bukti dan saksi. Kini kasusnya masih dalam penyelidikan,” ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Edi Rahmat, ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Terpisah, Pemilik gerobak Bakso, Evitasari (29) mengatakan dirinya masih takut-takut membuka jualan. Akibat gerobaknya yang dirusak, dirinya mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta.

“Masih jualan pak, tapi hanya satu gerobak saja, sebab satu gerobak yang lainnya hancur lebur setelah dihancurkan para preman itu. Meski takut – takut, tapi saya coba bertahan untuk jualan,” jelasnya.

Evitasari berharap agar aparat kepolisian dapat segera mangambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.

“Kami para pedagang ini sudah mengikuti aturan yang dibuat para preman ini. Kami membayar Rp 1,8 juta untuk membuka lokasi awal berjualan dan perharinya dikenakan Rp 28 ribu, katanya agar tidak diganggu para preman ini. Namun, ternyata masih juga seperti ini, bahkan bukan hanya anak buah saya yang diganggu, tapi juga pedagang lainnya yang senasib dengan kami,” ujarnya.

Dipertanyakan kronologis kejadian, Evitasari menjabarkan, awalnya salah satu preman hendak menukarkan uang sebesar Rp 5 ribu. Karena uangnya robek, korban (Ridho Satria) enggan menukarnya.

“Pelaku mengambil paksa uang tersebut dan mengancam anak buah saya. Saya sempat melindunginya, karena anak buah saya mendatangi saya karena diancam. Lalu, saya kembali menemui rombongan itu dan meminta agar jangan diganggu. Entah kenapa, rombongan itu kembali dan menganiaya korban serta menghancurkan barang dagangan kami,” tukasnya.

Editor : Selfy