Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKINIHUKUM & KRIMINAL

Satu dari Empat TO Polisi Diamankan Saat Penggerbekan Kampung Narkoba Tangga Buntung

×

Satu dari Empat TO Polisi Diamankan Saat Penggerbekan Kampung Narkoba Tangga Buntung

Sebarkan artikel ini

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]

MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Pengepungan Kampung Narkoba Tangga Buntung oleh Satres Narkoba Polrestabes Palembang dan Sat Brimob Polda Sumsel pimpinan AKBP Andi Supriadi, Selasa (13/7/2021), berhasil mengamankan salah satu TO (Target Operasi) berinisial DD dan pasutri yang terlibat kuat dalam operasional penjualan sabu tersangka Ateng beberapa waktu lalu.

“Memang ada beberapa TO yang kami incar disana, diantaranya SN, AB, UN, OB dan DD. Namun, baru kali ini kami berhasil mengamankan DD. Kini anggota masih mendalami keterangan DD, baik peranan hingga penyuplai barang,” ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra melalui Kasat Narkoba, AKBP Andi Supriadi.

Pasangan Suami Isteri (Pasutri), Edo dan Lia, turut dibawa ke Polrestabes Palembang, karena diduga kuat dalam operasional penjualan sabu tersangka Ateng, yang lebih dulu tertangkap.

“Betul, kita juga amankan pasutri ini karena ketika pengerbekan tersangka Ateng beberapa waktu lalu, mereka berhasil kabur. Kini mereka tidak dapat berkelak, sebab sejumlah bukti berupa catatan penjualan dan tarikan uang penjualan sabu sebesar Rp 100 juta. Selanjutnya, kita akan dalami lagi keterangannya,” tegas AKBP Andi Supriadi, saat diwawancarai wartawan.

Bapak berpangkat melati dua ini menjelaskan, pihaknya tidak main-main dalam memerangi narkoba. Namun, tentu dengan dukungan masyarakat untuk bersama memberantas narkoba.

“Kami mengharapkan agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam memberikan informasi, agar masyarakat nyaman dan masa depan bangsa sehat tanpa narkoba,” terang Kasat.

Ditambahkan AKBP Andi Supriadi, dirinya akan kembali memetakan lokasi yang kerap dijadikan tempat mengkonsumsi narkoba dan siapa saja pelakunya.

“Kami akan tangkap siapa saja pelakunya, karena ada pelaku lama yang masih bermain, ada juga yang baru saja mencoba main. Dari itu, kami akan kembali petakan, termasuk resiko anggota yang akan dihadapi dilapangan nantinya, seperti meneriaki, melempari sampai mengundang massa,” jelasnya.