MATTANEWS.CO, PRABUMULIH – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting dan pengendalian inflasi menunjukan hasil yang positif.
Penurunan angka tersebut menjadi bukti nyata dari upaya serius Pemkot Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Tadinya, sejak 2023 ada 79 kasus stunting, lalu di Maret 2024 diturunkan menjadi 61 kasus stunting. Turun lagi, di Juni 2024 menjadi 57 kasus stunting. Terakhir, September 2024 tinggal tersisa 54 kasus stunting.
Tentu penurunan stunting tersebut merupakan bukti meningkatnya kesehatan juga kesejahteraan masyarakat, dan berkurangnya kemiskinan extrem diwilayah Kota Prabumulih.
Informasi dihimpun media ini dengan berdasarkan data terbaru sewaktu disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan M. Wahyu Yulianto, S.Si, S.ST, M.Si pada acara Focus Group Discussion ( FGD) di ruang rapat lantai 1 Pemkot pada tanggal 30 Juli 2024 lalu.
Bahwa, persentase kemiskinan di Kota Prabumulih mengalami penurunan dari angka yang semula 11,23% pada Tahun 2023 menjadi 10,13% di 2024.
Dan pada Kamis 8 Agustus, Wakil Presiden RI, H. Ma’ruf Amin di Jakarta, memberikan penghargaan kepada 493 kepala daerah dari 33 provinsi dan 460 kab/kota yang berhasil meraih predikat Universal Health Coverage (UHC), di wilayahnya, dengan cakupan kepesertaan JKN lebih dari 95 persen dari total penduduk, yang salah satunya Pemkot Prabumulih.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan insentif kepada Pemkot Prabumulih yang telah sukses menangani stunting diwilayahnya.
Pemkot Prabumulih sendiri berhasil meraih urutan ke 78 dalam keberhasilannya menangani stunting. Sehingga, mendapatkan insentif senilai Rp 5,7 miliar dari Kemenkes RI.
Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari berbagai program dan kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan oleh Pemerintah Kota Prabumulih selama ini.
Angka stunting di Kota Prabumulih juga mengalami penurunan dari sebelumnya 79 kasus turun menjadi 57 kasus dan akan terus dilakukan pengawasan dan pemantauan hingga zero kasus oleh dinas-dinas terkait.
Untuk angka inflasi di Kota Prabumulih saat ini masih stabil dan terkendali di angka IPH (Indeks Perkembangan Harga) – 3,68 untuk bulan Juli 2024 hingga saat ini.
Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS) Kota Prabumulih, Ir. Reflin Arda, M.Si mengatakan penurunan angka kemiskinan ini atas keberhasilan melalui berbagai program dan kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan oleh Pemerintah Kota Prabumulih selama ini, Jumat (6/9/2024).
Kinerja Pemkot Prabumulih yang dipantau langsung dan komintmen Pejabat Wali Kota serta jajarannya Dinkes dan Dinsos dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
“Kita berharap angka kemiskinan ini dan selama dua tahun ini semakin menurun. Saat ini garis kemiskinan di Kota Prabumulih menurun,” ujar Kepala BPS Prabumulih.
Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Prabumulih H. Elman, ST., MM juga mengungkapkan bahwa penurunan angka kemiskinan di Kota Prabumulih tak lepas dari upaya pemerintah dalam memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarkat.
“Pemerintah Kota Prabumulih memiliki data nama dan alamat, dimana data tersebut yang menjadi kunci untuk melihat tindak lanjut apa yang diperlukan pemerintah untuk mengeluarkan keluarga yang masih berada di garis kemiskinan,” ucapnya.
Masih Pj Wako Prabumulih, beberapa bulan terakhir dan sampai saat ini Pemkot Prabumulih mengunjungi rumah-rumah yang memerlukan bantuan dengan menggerakkan seluruh OPD atau dinas terkait sehingga angka kemiskinan terus terpantau.
“Patut kita syukuri, ini kerja semua dalam rangka mengayomi masyarakat. Khususnya, stunting, pengentasan Kemiskinan Extrem dan penanganan Infalasi,” pungkas Pj Wali Kota Prabumulih.(Adv)