“Antisipasi dan mitigasi perlu kita disiapkan sedini mungkin, agar tidak mengganggu kesinambungan program reformasi struktural yang sedang kita lakukan, serta program pemulihan ekonomi nasional yang sedang kita laksanakan,” ungkapnya.
Dikatakannya, menghadapi ketidakpastian tahun 2022, Kita harus merancang APBN Tahun 2022 yang responsif yang antisipasi dan juga fleksibel, selalu berinovasi dan mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi dengan tetap menjaga tata kelola yang baik.
“APBN Tahun 2022 memiliki peran sentral, sebagai resensi G 20 kita harus menunjukkan kemampuan kita dalam menghadapi perubahan perubahan iklim, terutama dalam pengurangan emisi dan gerakan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan. Kita harus menunjukkan aksi nyata komitmen kita pada perubahan Iklim dan sustainable ekonomi. Selain itu, APBN Tahun 2022 juga harus mendorong kebangkitan ekonomi rasional dan mendukung reformasi struktural,” jelasnya.
“Jokowi juga menjelaskan bahwa pemerintah akan tetap fokus pada 6 kebijakan utama yang pertama melanjutkan pengendalian COVID-19 dengan tetap mempertahankan sektor kesehatan, yang kedua menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu dan rentan,” paparnya.