MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di lingkungan Kota Palembang. Dinas Pendidikan Kota Palembang juga ikut aktif melaksanakan vaksinasi. Bukan hanya vaksin di lingkungan sekolah negeri tapi juga di lingkungan sekolah swasta.
“Saat ini di sekolah negeri sudah seratus persen vaksinasi bagi siswa. Sedangkan di sekolah swasta sudah mencapai angka 40%,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang H Ahmad Zulinto SPd MM saat diwawancarai Mattanews.co di Bumi Perkemahan Candika Palembang, Rabu (27/10/2021).
Dilanjutkannya, vaksinasi tersebut merupakan vaksin dosis pertama dan ada juga sebagian sekolah yang sudah vaksin dosis kedua.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah beberapa waktu ini sudah ditambah jam belajar. Dari yang semula hanya 2 jam pelajaran sudah ditingkatkan menjadi 3 jam pelajaran.
“Tapi mengenai waktu atau shift belajar tetap dua kali dalam satu pekannya,” jelas dia.
Dijelaskannya, untuk penambahan jam belajar sendiri bervariasi, untuk siswa kelas 4,5,6,7,8 dan 9 mendapatkan porsi satu jam pelajarannya berkisar selama 60 menit. Sedangkan untuk siswa kelas 1, 2 dan 3 lamanya waktu satu jam pelajaran hanya selama 35 menitan saja.
Sedangkan untuk kegiatan praktek di sekolah, jika memang kegiatan praktek tersebut ada di mata pelajaran produktif, maka boleh saja dilakukan kegiatan praktek, hanya saja harus dilaksanakan sesuai protokol kesehatan.
Serta jam kegiatan tersebut mengikuti jam pelajaran yang ada. Jumlah siswa juga sesuai dengan shift di sekolah tersebut.
“Untuk kegiatan ekstrakurikuler sendiri kami masih melarang hal tersebut dilaksanakan. Takutnya waktu ekskul terbilang lama dan bersentuhan antar sesama siswa masih rawan. Maka itu di semua sekolah kami masih tidak berikan izin,” ulas dia.
Jika Palembang sudah zona hijau akan di tambah hari lagi. Tapi nanti kegiatan belajar masih menggunakan metode Daring dan Luring tetap ada kolaborasi.
Ia menjelaskan, memang semua sudah divaksin tapi tetap perlu diwaspadai varian baru dari virus Corona sendiri. Jadi sekolah harus tetap konsisten melaksanakan prokes di sekolahnya masing-masing.
“Saya turun langsung sendiri meninjau prokes di sekolah di SDN 91. Ternyata meskipun berada di pinggiran kota mereka tetap mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya.
