BERITA TERKINIHEADLINENUSANTARA

Semarak Festival Dulag dan Gema Takbir di Alun Alun Purwakarta

×

Semarak Festival Dulag dan Gema Takbir di Alun Alun Purwakarta

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, PURWAKARTA – Pemkab Purwakarta meriahkan malam Hari Raya Idul Fitri 1444 H, dengan menggelar Festival Dulag dan Gema Takbir, yang dilaksanakan di Taman Pasanggrahan Padjadjaran, Alun-alun Purwakarta, Jumat (21/04/2023).

Festival dulag dan gema takbir ini di gelar secara langsung, setelah tiga tahun di gelar secara virtual dan diikuti oleh 34 OPD, serta 17 Pemerintah Kecamatan di Kabupaten Purwakarta.

“Kami melaksanakan kegiatan yang biasanya dilaksanakan tiap tahun tapi karena pandemi covid-19 tiga tahun terakhir, kami mengadakan secara virtual yaitu peserta di kantor masing-masing dan juri menilai secara virtual. Hari ini langsung dilaksanakan di alun-alun Purwakarta, tapi peserta dibatasi hanya opd saja pesertanya 34 plus 17, kurang lebih 41 peserta yang hari ini melakukan Festival Dulag tahun 2023,” ujar Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika disekitar area festival.

Bupati Purwakarta yang kerap disapa Ambu Anne itu menyebutkan, festival ini digelar sebagai bentuk rasa syukur dan memeriahkan kemenangan.

Event ini juga untuk mengajak masyarakat Purwakarta menggemakan lantunan takbiran. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini tidak lain untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung di kabupaten Purwakarta.

“Tentu festival ini untuk memeriahkan takbiran dan mengajak masyarakat untuk mengumandangkan takbir di alun-alun, sehingga hari kemenangan terasa meriah setelah 1 bulan penuh kita melaksanakan ibadah bulan ramadhan,” ucap Ambu Anne.

Dijelaskannya, para peserta festival ini terdiri dari 34 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 17 Kecamatan yang ada di Purwakarta, mereka menghiasi bedug dengan khasnya masing-masing dan potensi di daerahnya masing-masing.

Tidak hanya menampilkan bedug, para peserta melengkapi alat musik lain seperti calung, angklung, kendang, kohkol hingga drum.

Cara menabuhnya pun bervariatif, mereka mengkreasikan tabuhan bedug hingga menghasilkan suara yang merdu, tak jarang mereka kolaborasi dengan musik lain agar semarak tabuh bedug semakin meriah. Peserta juga mendekorasi tempat hingga pakaian yang unik serta menarik.

“Sebetulnya panitia sudah mengarahkan mengangkat potensi daerah atau kecamatan termasuk OPD, ciri khasnya apa. Misal damkar, nanti ada ornamen damkar dan lainnya sama mereka menghias dulag di tabuh ada beberapa peserta mengumandangkan takbir,” ungkap Anne.

Menurut Anne, kegiatan tersebut digelar untuk mengakomodir kegiatan pawai beduk yang banyak dilakukan oleh berbagai komunitas dan kelompok masyarakat sambil berkeliling kota. Kondisi itu rawan kecelakaan karena banyak masyarakat yang melakukan takbir keliling menggunakan kendaraan terbuka yang mengabaikan aspek keamanan berlalu lintas.

“Dengan diadakan festival tersebut masyarakat bisa lebih tertib dan aman saat mengikuti takbiran, sehingga seluruh masyarakat Purwakarta bisa menikmati suasana malam takbir secara khidmat dengan aman dan lancar,” pungkasnya.