MATTANEWS.CO, CIAMIS – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Cijeunjing menjadi tuan rumah dalam Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Kabupaten Ciamis pada Selasa (06/05/2025).
Wakil Ketua Panitia Pelaksana, Iwa Rustiawan menjelaskan, FLS3N merupakan ajang tahunan yang digelar secara berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri, mempererat persaudaraan antar sekolah, serta menggali potensi seni budaya yang dimiliki siswa sejak dini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan ini, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis.
“Terima kasih untuk semuanya, tanpa dukungan berbagai pihak, acara ini tidak akan berjalan dengan baik,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan menegaskan, pentingnya membangun relasi antar peserta. FLS3N bukan hanya tentang menang dan kalah, tapi tentang mengenal satu sama lain. Para guru dan kepala sekolah harus ikut membangun iklim kebersamaan di antara anak-anak.
Menurut ia, pentingnya kolaborasi antara guru, sekolah dan dinas pendidikan dalam membangun atmosfer pendidikan yang sehat dan inspiratif. FLS3N menjadi bukti kuat bahwa hubungan antara guru, sekolah, dan dinas pendidikan berjalan harmonis.
“Kekompakan seperti ini harus terus dijaga. Melalui kegiatan positif seperti FLS3N ini, kita bisa mengurangi bahkan menghilangkan hal-hal negatif yang selama ini muncul,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, ini merupakan batu loncatan untuk menjaring bibit unggul dari Ciamis yang kelak bisa bersaing di tingkat nasional. Ia berpesan kepada dewan juri agar menjaga integritas dan objektivitas dalam penilaian. Kepada para peserta, Ia berpesan agar tidak cepat puas dengan hasil yang diperoleh.
“Menjadi juara bukan akhir, tapi awal dari perjalanan. Jangan sombong, tetap rendah hati dan terus berkembang,” pesannya.
Ia pun berharap kegiatan pengembangan ini terus berlanjut dan tak hanya digelar saat menjelang lomba.
“Sekolah harus jadi pusat pengembangan bakat siswa, bukan hanya dalam bidang seni dan olahraga, tapi juga moral dan karakter,” pungkasnya.