MATTANEWS.CO, PANGANDARAN – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui intruksi Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, sempat menutup seluruh objek wisata di Pangandaran untuk mengendalikan kunjungan wisatawan saat libur Lebaran guna mencegah penularan Covid-19 Sabtu (15/2/2021).
Penutupan akses tersebut untuk menekan potensi kerumunan akibat kunjungan wisatawan di libur Lebaran ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Penutupan akses tersebut bagian dari upaya pengawasan dan pengetatan pelarangan mudik.
Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar ini, meminta masyarakat dan wisatawan untuk mengurungkan niatnya untuk berwisata di Pantai yang terkenal eksotis di Jabar ini.
Kini, Kabupaten Pangandaran akan membuka kembali semua objek wisata mulai Selasa (18/5/2021) pasca Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mendengar keluhan dari para pelaku usaha di Pangandaran.
Keputusan tersebut diungkapkan Jeje usai menggelar pertemuan dengan seluruh pelaku usaha Pangandaran di pantai Batukaras Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran, Senin (17/5/2021).
Dari pertemuan tersebut, Jeje mengajak semua para pelaku usaha untuk menandatangani pakta integritas. Isi dari kesepakatan itu adalah semua pelaku usaha harus siap untuk proaktif menerapkan protokol kesehatan. Salah satu poin penting dari kesepakatan itu adalah adanya konsekuensi penutupan kembali wisata, jika kesepakatan itu dilanggar.
“Kita bikin kesepakatan. Kalau semua bersedia menandatangani, besok wisata bisa dibuka kembali,” ujar Jeje melalui tayangan video dari Humas Kabupaten Pangandaran Senin (17/5/2021).
Jeje juga mengatakan penandatanganan ini akan diberlakukan di semua objek wisata. Asalkan, kata dia, semua pelaku usaha dapat memenuhi semua kesepakatan yang tertuang.
Usai pertemuan, pernyataan Bupati dua periode itu langsung disambut antusias oleh pelaku usaha. Mereka langsung menandatangani pakta integritas tersebut, dan menyetujui seluruh isi kesepakatan.
“Pernyataan para pelaku usaha ini akan disampaikan ke Gubernur dan ke pusat. Ini bisa menjadi dasar dibukanya kembali objek wisata di Pangandaran,” kata Jeje.
Lebih lanjut Jeje menjelaskan bahwa penerapan Prokes akan sulit jika hanya dilakukan oleh para petugas. Jika semua pelaku usaha ikut berperan, kata dia, penerapan Prokes bisa dilakukan dan resiko penularan akan tertekan.
Upaya Jeje selain bertemu dengan para pelaku usaha, ia juga akan melakukan pembatasan jumlah wisatawan. ” Pembatasan harus dilakukan, soalnya pada hari Sabtu yang di video viral itu, jumlah wisatawan yang tercatat ke Batukaras sebanyak 13.000 orang, padahal spot berenangnya hanya 500 meter,” kata Jeje.
Selain itu, Jeje menambahkan akan melakukan pemantauan wisatawan lebih serius. Jika sudah penuh, maka akan ditutup atau diarahkan ke objek wisata lain, mengingat spot wisata di Pangandaran cukup beragam.
Para pelaku usaha menyambut baik pembukaan kembali wisata di Pangandaran. Sempat mengeluh lantaran ditutup, kini mereka dapat kembali mengais rezeki dari perayaan libur lebaran, yang sudah menjadi tradisi.
Salah satu pemilik sewaan papan selancar Dadang mengaku gembira atas kesepakatan yang dibuat bersama para pelaku usaha dan Bupati Pangandaran tersebut. Ia berjanji akan menaati pakta integritas itu, dan berupaya membantu petugas dalam penerapan prokes.
“Kejadian kemarin tempo hari yang membuat viral jadi pelajaran bagi kami. Kami semua sudah sadar, dan ki siap membantu Satgas COVID-19,” kata Dadang.
Meskipun ada pembatasan ia mengatakan cukup bersyukur jika wisata di Pangandaran akhirnya dapat dibuka kembali.
“Saya bersyukur atas pembukaan kembali wisata ini. Enggak apa-apa meski ada pembatasan juga, dari pada ditutup total,” katanya.














