Senator Papua Barat Meminta Uji Coba Vaksin Dimulai dari Menteri dan Keluarga

Reporter: Mokhsen Rumeu

FAKFAK Mattanews.co – Berbagai upaya pemerintah dalam penanganan Covid – 19 berjalan kurang lebih 7 bulan di Indonesia dan dunia pada umumnya.

“Indonesia sudah menghabiskan anggaran kurang lebih 9 ratus triliun sekian tapi belum ada hasil yang maksimal dan membuat masyarakat tidak percaya dengan hal-hal tersebut akibat bosan dengan kebijakan pemerintah,” ujar Senator Papua Barat Sanusi Rahaningmas. Selasa (11/8/2020).

Dikatakan Sanusi Rahaningmas bahwa,  dengan kondisi tersebut berbagai kebijakan pemerintah yang  banyak tidak bersentuhan lansung dengan rakyat, bahkan terkesan ibarat dibuat lahan untuk kepentingan kelompok kelompok tertentu degan adanya program kartu pencari kerja dan lain lain.

“Masyarakat sekarang ini butuh makan sehingga dengan kebijakan tidak boleh berada di tempat keramaian seperti di pasar pasar dapat mengakibatkan ditutupnya  pasar-pasar tradisioal,” ujar Sanusi.

“Rumah ibadah tutup, sekolah tutup dengan  belajar online yang merupakan bisnis jasa penyedia jaringan internet dan lain lain,” lanjutnya.

Dengan pengadaan vaksin buatan cina tersebut direncanakan dilakukan uji coba  pada bulan Januari 2021 mendatang.

Dengan vaksin tersebut meniru beberapa pendapat bahwa vaksin tersebut belum pernah digunakan oleh cina malah digunakan oleh Indonesia, sehingga ia berharap jangan sampai rakyat Indonesia di jadikan kelinci percobaan dengan vaksin  tersebut.

Kiranya untuk uji coba vaksin Sanusi Rahaningmas minta untuk dimulai dengan Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN beserta keluarga dan staf kementrian sebelum di berikan kepada Rakyat Indonesia lainya.

“Hal tersebut merupakan program Menteri sehingga selayaknya lebih dulu di gunakan oleh mereka,” sambungnya.

“Sama halnya dengan program Kalung penangkal Corona oleh kementrian Pertanian (Kementan) melalui badan penelitian dan pengembangan pertanian (Balitbangtan) itu hasilnya lebih dulu dibagi kepada para Menteri dan Pejabat Negara Lainya,” pinta mantan anggota DPRD Propinsi Papua Barat tiga periode itu.

Pilihan Pembaca :  Kelurahan Hutuo Dijadikan Bupati Nelson Sebagai Kampung Disiplin Protokol Kesehatan

“Lantas kenapa vaksin ini uji cobanya  adalah masyarakat lebih duluan ?,” tanya Sanusi.

Sanusi mengatakan, Menteri BUMN sendiri dalam satu wawancara di salah satu televisi katanya untuk  uji coba vaksin tersebut sebagai pimpinan nanti belakangan biarkan anak buah dan masyarakat yang dulun.

“Sementara untuk kalung penangkal Corona yang duluan menggunakan itu oleh para bos-bos, hal demikian tentunya sangatlah tidak adil,” tutup Sanusi.

Editor: Fly

Pos terkait