MATTANEWS.CO, JAMBI – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PHE Jambi Merang dibawah pengawasan SKK Migas, menempatkan CID-CSR (community involvement development – corporate social responsibility) sebagai sebuah komitmen jangka panjang yang berkelanjutan berdasarkan Visi dan Misi CID-CSR, serta tata kelola dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan.
PHE Jambi, Fajar mengatakan, program-program CID-CSR PHE Jambi Merang mengedepankan pendekatan persuasif dan partisipatoris, dengan mengutamakan pada kegiatan yang berpotensi menjadi basis kehidupan masyarakat dan memunculkan kemandirian serta keberlanjutan, sehingga mampu bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
“Seluruh tahapan program/kegiatan CID-CSR dilakukan secara efektif, transparan dan bertanggung jawab serta melibatkan partisipasi masyarakat melalui proses pemetaan sosial dan kegiatan focus group discussion (FGD), agar program CID-CSR yang dijalankan PHE Jambi Merang dapat tepat sasaran, bermanfaat dan dapat menjadi jalan kemandirian bagi masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, program-program CID-CSR yang dijalankan PHE Jambi Merang mengedepankan respons terhadap kondisi aktual di sekitar wilayah operasi perusahaan. Salah satu program unggulan PHE Jambi Merang adalah Desa Cinta Bumi Tanggap Api, dimana program ini sebagai respon perusahaan dalam memitigasi potensi kebakaran hutan di sekitar Desa Mendis dan Perusahaan.
“Pengembangan program Desa Cinta Bumi Tanggap Api membentuk kelompok Tanggap Api Desa Mendis (Ketan Adem) dan memberikan pelatihan agar anggota kelompok memiliki kompetensi dalam pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan. Dalam program ini masyarakat didorong untuk menggali potensi yang ada di desa, dan mampu memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menyelesaikan segala permasalahan yang mereka hadapi di Desa,” beber dia.
Sambung Fajar, wilayah Sumatera Selatan merupakan daerah yang rawan terhadap potensi kebakaran hutan, hal ini dipicu oleh kondisi tanah yang di dominasi oleh lahan gambut, musim kemarau, dan sedikitnya sumber air yang tersedia yang dapat digunakan untuk pemadaman api. Program Desa Cinta Bumi Tanggap Api di dalamnya terdapat beberapa program – program yang saling berkaitan satu sama lain.
“Pertamina Hulu Energi Jambi Merang bekerjasama dengan kelompok masyarakat dalam hal ini Bumdes Mendis Laut Maju serta Ketan Adem berupaya untuk mengembangkan embung desa untuk dijadikan wisata edukasi masyarakat. Berbagai kegiatan yang bersifat pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan melibatkan semua element masyarakat untuk mendukung perekonomian desa, dan tentunya menambah kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Salah satu kegiatan yaitu pengembangan budidaya TOSGA oleh ibu-ibu PKK dengan inovasi pada pengelolaan kebun untuk peningkatan pendapatan rumah tangga dan perluasan penerima manfaat program. BUMDes Mendis Laut Maju juga mengembangkan wisata embung dengan menyediakan fasilitas bebek-bebekan dan kolam anak. Selain itu dikembangkan juga penanaman arboretum nanas dan pisang di sekitar embung Mendis.
“Saat ini Bumdes akan mengembangkan unit usahanya dibidang perikanan dengan modal awal alat pembuat pakan ikan dan kolam-kolam milik anggota kelompok bumdes maupun ketan adem.
Selain merespon akan potensi karhutla, dimasa pandemi Covid-19 ini program Desa Cinta Bumi Tanggap Api merespon terhadap pandemi Covid-19 dengan adanya sistem kebencanaan kebakaran hutan dan lahan gambut, serta pandemi Covid-19 yang terintegrasi (Si-Karvid 19). Yaitu sinergi program pemberdayaan masyarakat dalam penanganan kebenkcanaan alam dan non alam (Pandemi),” kata Fajar.
Dalam program tersebut terjadi perubahan system yang awalnya belum terbentuk kesadaran akan bahaya penyakit menular dan bencana karhutla, menjadi masyarakat yang mampu dan berdaya dalam penanganan kebencanaan baik alam maupun non alam.
Program itu juga berperan dalam menumbuhkan solidaritas antar warga dan memastikan kebutuhan dasar pangan warga. Salah satu kegiatan dari bank covid adalah Budidaya ikan dalam ember (Budikdamper), program ini dapat menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
“Program Desa Cinta Bumi Tanggap Api ini bersinergi dengan berbagai stakeholder, dukungan pemerintah desa sangatlah besar, kerjasama dengan Manggala Agni, Perusahaan setempat, Sekolah dan masyarakat terjalin erat. Dengan demikian diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik, berkelanjutan dan memunculkan inovasi-inovasi dan ide-ide baru dari masyarakat. Peran serta, partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak menjadikan program yang saling berkaitan ini dapat sinkron dan sejalan dengan misi dan visi pemerintah daerah untuk memerangi bahaya kebakaran hutan,” tandasnya.(*)