MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG,- Perkumpulan Komunitas Tulungagung Peduli (PKTP) menyoroti seleksi ‘karut-marut’ Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2024. Bahkan, menyebut Panitia Seleksi Daerah (Panselda) sebenarnya ada apa?
Pernyataan itu dikatakan oleh Pelaksana Harian (Plh) PKTP Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Susetyo Nugroho saat dijumpai di salah satu kedai kopi pusat kota setempat, Rabu (15/1/2025).
“Seleksi PPPK di Tulungagung 2024 itu terkesan karut marut. Dalam hal ini Panselda lah yang harus bertanggung jawab,” ucap tegas Yoyok lebih akrab disapa.
Yoyok menambahkan pihaknya menyoroti seleksi PPPK tahun 2024 mulai dari proses awal pendaftaran sampai dengan diumumkan lolos dan tidak administrasi peserta. Bahkan, ia menuding dalam proses itu disinyalir terjadi ketidakberesan sampai indikasi terjadinya manipulasi data.
“Jadi begini, ketika diumumkan pendaftaran beserta formasinya seleksi PPPK 2024 kemudian dilanjutkan proses pendaftaran dan lolos atau tidak administrasi peserta ini sudah diumumkan, disitu memang ada namanya namanya pasca sanggah,” tambahnya.
“Itu saja yang nyusul masih 61 peserta, berarti disitu disinyalir ada indikasi keteledoran. Minimal kenapa pasca sanggah saja yang menyusul kok banyak sekali (61), kemudian ditambah lagi pasca sanggah kedua dimana ini muncul pada 12 November 2024, padahal pada pengumuman pasca sanggah itu berakhir pada 11 November 2024. Hal ini yang membuat kami bertanya-tanya sebenarnya ada apa?” imbuhnya.
“Kemudian saya cek pada pasca sanggah kedua ini ada yang aneh karena ada salah satu yang ditandatangani oleh Ketua Panselda (Sekda) disini ada pasca sanggah administrasi perkantoran tapi ketika tes saja ternyata masuk dalam formasi penggerak swadaya masyarakat tahap pertama jadi pergeseran-pergeseran ini bisa terjadi kalau tidak ada indikasi penyelewengan berarti ada apa? sehingga menimbulkan banyak lubang-lubang. Ini semua dari data yang ada,” katanya menambahkan.
Menurut Yoyok, saat ini pihaknya tinggal menunggu hasil seleksi PPPK gelombang pertama yang akan diumumkan pada 31 Desember 2024
Meskipun demikian, lebih lanjut Yoyok menjelaskan sembari menunggu hasil pengumuman itu ia bersama kawan-kawan saat ini juga sedang menginventarisasi terkait seleksi PPPK gelombang dua yang akan dibuka pendaftaran pada Februari 2025.
“Kami akan inventarisir, saya sudah melihat untuk gelombang dua ini ada peserta yang belum memenuhi persyaratan kok bisa mendaftar. Hal ini kami menduga indikasi manipulasi data semakin menguat. Namun demikian, kami tetap masih bersabar sampai melihat hasilnya ketika dimumumkan,” terangnya.
“Menariknya, ada nama-nama anak pejabat di lingkungan Pemkab Tulungagung ikut serta pada gelombang dua, mari nanti dilihat bersama lolos atau tidak dalam seleksi PPPK pada Mei 2025,” sambungnya.
“Kami harapkan Pemkab Tulungagung itu bisa menempatkan sesuai dengan porsinya sebagaimana mestinya, karena para honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun itu kalah bersaing dengan cara-cara yang tidak manusiawi, apalagi tes PPPK ini selalu diselenggarakan setiap tahun,” pungkasnya.