Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKINI

Strategi Disdag Sumsel Geliatkan Perekonomian Saat Pandemi Covid-19

×

Strategi Disdag Sumsel Geliatkan Perekonomian Saat Pandemi Covid-19

Sebarkan artikel ini
PALEMBANG, Mattanews.co – Pandemi Covid-19 di Indonesia khususnya di Sumatera Selatan (Sumsel), berdampak penuh pada tingkat perekonomian yang mengalami penurunan drastis.
Dinas Perdagangan (Disdag) Sumsel pun mempunyai tugas berat, untuk bisa menggeliatkan lagi perekonomian daerah di tengah pandemi ini.
Kepala Disdag Sumsel Iwan Gunawan menuturkan, meski di awal pandemi banyak negara pengimpor bahan-bahan baku dari Sumsel, namun mereka terus melakukan eksportir hingga saat ini.
“Awalnya minus 3, sekarang minus 7. Tapi kita masih tertinggi se-Sumatera untuk pertumbuhan ekonominya,” ucapnya, saat menerima audiensi dari Pimpinan Redaksi (Pimred) Mattanews.co dan jajarannya di kantor Disdag Sumsel, Jumat (2/10/2020).
Gubernur Sumsel Herman Deru pun menunjuk Disdag Sumsel sebagai Satgas Penanganan Covid-19 di bidang ekonomi.
Pertemuan antara Kepala Disdag Sumsel dengan Redaksi Mattanews.co
Dimana, bantuan yang dikucurkan sebesar Rp580 juta, yang digunakan untuk membeli masker kain untuk membantu UMKM, hand sanitizer, cairan disinfektan, tempat cuci tangan dan toa untuk dibagikan ke para pedagang dan pengelola pasar.
“Kita juga menggagas bantuan puluhan unit etalase untuk para pedagang kecil yang terdampak Covid-19,” katanya.
Mereka juga menyosialisasikan belanja cerdas. Yaitu belanja sesuai kebutuhan dan belanja melalui online, agar tetap bisa menjaga jarak dan kesehatan.
Beberapa waktu lalu, Disdag Sumsel turut mendukung menggelar event Sriwijaya Great Sale di Monpera Palembang dan festival diskon hotel. Kegiatan ini sendiri digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel dan Kota Palembang serta PHRI Sumsel.
“Itu kami lakukan untuk mendongkrak perekonomian, meski pun cukup sulit. Tapi ada banyak langkah yang bisa dilakukan,” ucapnya.
Kadisdag Sumsel pernah mengajukan bantuan dana sebesar Rp10 miliar, untuk para UMKM yang terdampak Covid-19.
Namun usulannya akhirnya direalisasikan Presiden Joko Widodo sebesar Rp2,4 miliar.
“Jika UMKM itu bagus, maka jelas akan di-sounding dan menjadi ekspor,” ujarnya.