MATTANEWS.COM, PURWAKARTA – Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, bekerja sama dengan PT. East West Indonesia dan PT. Pupuk Kujang, melaksanakan program penanaman cabai sebagai langkah strategis untuk menjamin ketersediaan cabai menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Tidak hanya cabai, penanaman bawang merah serta sayuran lainnya juga menjadi bagian dari inisiatif ini. “Kegiatan tanam ini dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) serta meningkatkan produksi cabai, bawang merah, dan sayuran di Kabupaten Purwakarta.
Selain itu, kami juga berusaha mengoptimalkan penggunaan lahan yang dimiliki Pemerintah Daerah di Kecamatan Kiarapedes,” jelas Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, pada Minggu (22/09/2024).
Program ini diorganisir oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, dengan menanam 1.525 bibit cabai, 3.000 bibit bawang merah, dan 1.250 bibit sayuran.
Gerakan penanaman ini telah dimulai sejak pertengahan Agustus 2024, dengan perkiraan panen pada bulan Desember, diharapkan dapat membantu menekan inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru.
Benni Irwan juga menambahkan, “Kami memberikan penghargaan yang tinggi atas pelaksanaan gerakan tanam ini. Ini adalah salah satu langkah untuk mengendalikan inflasi di daerah.”
Sementara, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan, menjelaskan bahwa lahan milik Pemkab Purwakarta ini digunakan sebagai lahan uji coba varietas unggul, sekaligus menjadi sarana edukasi bagi para petani cabai di Kabupaten Purwakarta.
Beberapa varietas cabai yang ditanam di lahan tersebut antara lain:
Cabai Rawit Varietas Dewata 43: Dikenal karena hasil yang lebat dan genjah, dengan potensi hasil mencapai 0,6-0,8 kg per tanaman.
Cabai Besar Varietas Pilar: Tahan terhadap layu PC dan BW, dengan potensi hasil 1-1,5 kg per tanaman.
Cabai Keriting Varietas Lado: Tahan layu BW, dengan potensi hasil 0,8-1,2 kg per tanaman dan cocok tumbuh di lahan rendah.
Cabai Keriting Varietas Tangguh: Tahan terhadap virus GV serta layu PC dan BW, dengan potensi hasil 0,8-1,2 kg per tanaman, dapat ditanam di lahan rendah hingga menengah.
“Mudah-mudahan, melalui gerakan penanaman ini, semua elemen masyarakat bisa termotivasi untuk memanfaatkan lahan atau pekarangan rumah mereka dengan menanam cabai dan berbagai sayuran lainnya, guna memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari,” ujar Midan.