MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan semakin serius membangun sistem pangan yang kuat dan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan arahan Gubernur Sumsel, Dr. H. Herman Deru, yang menekankan perlunya penyatuan sistem pengelolaan pangan dari sisi produksi hingga distribusi. Arahan tersebut disampaikan setelah menerima paparan program pengelolaan hulu–hilir ketahanan pangan dari PT Paskomnas, Rabu (26/11/2025), di Ruang Rapat Gubernur.
Menurut Gubernur, integrasi rantai pasok pangan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan di tengah tantangan ekonomi dan dinamika distribusi pangan nasional. Ia menilai, tanpa integrasi yang jelas, ketahanan pangan daerah sulit mencapai level ideal.
“Paparan yang disampaikan PT Paskomnas bukan hanya konsep, tetapi solusi yang menyambungkan langsung sisi produksi dengan pasar. Ini yang dibutuhkan Sumsel,” tegas Herman Deru.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur juga menyoroti kondisi Pasar Induk Jakabaring yang saat ini masih bergantung pada pasokan luar daerah sebanyak 40 persen. Situasi ini dinilainya menyimpan peluang besar sekaligus tantangan untuk meningkatkan kapasitas produksi daerah-daerah penghasil di Sumsel.
Ia menyampaikan bahwa PT Paskomnas siap bermitra dengan pemerintah kabupaten/kota, termasuk dalam memberikan pelatihan dan penyelarasan pola tanam berbasis kebutuhan pasar. Dengan begitu, produksi yang dihasilkan petani dapat terukur, berkualitas, dan kompetitif.
Herman Deru menegaskan bahwa kestabilan harga hanya dapat dicapai jika alur produksi dan permintaan saling mendukung. Tanpa sinkronisasi tersebut, fluktuasi harga dapat terus terjadi dan berpengaruh pada inflasi serta daya beli masyarakat.
“Banyak pasar di Palembang yang menerima suplai dari berbagai daerah. Jika tidak terintegrasi, harga mudah bergerak dan rawan spekulasi,” ujarnya.
Gubernur menambahkan bahwa arah kebijakan ini bukan semata soal distribusi pangan, tetapi juga peningkatan kesejahteraan petani sebagai produsen utama. Ia menyampaikan bahwa Sumsel kembali menjadi salah satu provinsi terbaik dalam pengendalian inflasi dan akan menerima penghargaan dari Presiden pada 28 November mendatang sebuah capaian yang disebutnya harus dipertahankan melalui sistem pangan terukur.
Sebagai tindak lanjut, ia meminta agar pembahasan teknis berikutnya difokuskan pada pemetaan sentra produksi, manajemen logistik, dan standardisasi mekanisme distribusi di pasar induk sebagai pusat alur perdagangan pangan daerah.
Direktur Utama PT Paskomnas yang hadir dalam pertemuan tersebut memastikan kesiapan mereka menjadi mitra offtaker, mengatur pola tanam berbasis data, dan mendorong pemanfaatan Sistem Distribusi Pangan Terpadu Sumsel (SDPTS).
Melalui penguatan agribisnis terintegrasi, tata kelola logistik modern, dukungan dana desa, serta digitalisasi pasar induk, diharapkan Sumsel dapat mengurangi defisit komoditas hortikultura dan memperkuat posisi sebagai provinsi penyangga pangan nasional.














