Reporter : Nasir
BANYUASIN, Mattanews.co – Masalah klasik tahunan di musim kemarau mulai dirasakan oleh warga Desa Sukaraja Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Pasalnya beberapa sumur warga sudah mengering, ini menambah berat beban derita warga yang rata-rata berprofesi sebagai petani karet, dan warga menyebutnya ini musim “Krisis” baik air dan juga hasil karet keluh warga…!
Meski Desa Sukaraja tidak jauh jaraknya dari Ibu kota Kabupaten Banyuasin yakni Pangkalan Balai, namun hingga kini belum teraliri oleh PDAM, padahal warga sangat mengharapkan PDAM masuk Desa.
Setiap tahun warga Desa ini kesulitan air bersih, bahkan menurut informasi yang didapat, kerap ada warga yang saling cekcok mulut sampai-sampai adu pukul demi mendapatkan air bersih, sedangkan pemerintah Desa tidak ada solusi untuk mengatasi kesenjangan dan kesulitan ini, dengan salah satu cara membeli air bersih membantu warga dari dana yang ada.
Beberapa warga yang sempat ditemui di sumur kemarau tempat mereka mengambil air yang berjarak sejauh 1,5 km dari rumah mereka, seperti kata Radi Yanto (35) menjelaskan, sering terjadi rebutan air, dan pernah saling pukul dengan kayu perembatan (pemikul) sesama warga. “Sekarang sumur andalan kami sudah mengering karena musim kemarau yang cukup panjang tahun ini, jaman sulit, krisis,” katanya menjelaskan.
Di tambahkannya, kalau ini dibiarkan terus-menerus takutnya ada korban jiwa karena masalah sepeleh rebutan air. Ia berharap kepada pemerintah dan dinas terkait hendaknya menyalurkan bantuan air bersih ke Desa-desa yang mengalami kesulitan air bersih ini. “Agar warga sedikit dapat terbantu beban mereka yang sedang mengalami kekeringan,” ucapnya.
Editor : Anang
